Rusia Desak Jaga Netralitas Olahraga, Jelang Rio 2016
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Rusia mendesak berbagai pihak menjaga olahraga dari pengaruh politik dan kepentingan negara tertentu khususnya di tengah skandal doping yang melibatkan puluhan atlet Rusia.
“Kami selalu bersikeras bahwa olahraga dan khususnya Olimpiade harus benar-benar jauh dari politik,” kata Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov seperti diberitakan Xinhua, hari Rabu (6/4).
Peskov mengemukakan saat ini Pemerintah Rusia menolak isi dari tulisan dari Kepala Program Studi Rusia dan Program Eurasia di Lembaga Royal Institute, James Nixey yang menulis artikel di majalah Newsweek dengan judul A Ban From Rio 2016 Would Humiliate Russia After Doping Scandal, (Larangan Rio 2016 (Olimpiade musim panas, red), akan Permalukan Rusia Setelah Skandal Doping).
Nixey menjelaskan menyatakan Organisasi Anti Doping Dunia (WADA) harus melarang Rusia tampil di Olimpiade 2016, tidak hanya cabang atletik seperti yang sudah dikenai sanksi oleh Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) beberapa waktu lalu.
Nixey juga menyebut Rusia sangat memalukan karena dijuluki negara dengan pelanggar hak asasi terburuk dalam dunia olahraga, karena merupakan negara dengan program doping yang disponsori negara.
Nixey mengait-kaitkan antara olahraga dan politik saat dia menyebut Rusia tampil percaya diri karena mereka berhasil menduduki Suriah dan Ukraina.
Pada November 2015, Badan Anti Doping Dunia (WADA) menuduh Rusia menerobos peraturan anti doping internasional dalam skala besar, karena menyarankan seluruh atlet di cabang atletik menggunakan doping, akibatnya WADA memberi larangan atlet negara itu dari kompetisi internasional.
Peskov mengemukakan Rusia berjanji mendukung semua tindakan oleh WADA dan IAAF dan akan melakukan reformasi menyeluruh di semua cabang olahraga. (xinhuanet.com/newsweek.com).
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...