Rusia Hentikan Kerja Sama Nuklir dengan Turki
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Rusia membatalkan program kerja sama pelatihan nuklir dengan Turki, sebagai akibat dari serangan militer Turki pada jet tempur Rusia di perbatasan Suriah pada 24 November lalu.
Universitas Penelitian Nuklir Nasional Rusia (MEPhI) membatalkan program pelatihan itu dengan empat universitas Turki, yang merupakan bagian dari kerja sama pembangunan pembangkit tenaga nuklir senilai lebih dari satu miliar dolar.
Menurut media Turki, Hurriyet, Universitas Ankara memiliki kesepakatan langsung dalam meningkatkan tenaga kerja untuk pembangkit tenaga nuklir Ukkuyu di Mersin yang direncanakansebagai yang pertama bagi Turki. Sementara Universitas Hacettepe dan Universita Teknik Istanbul (ITU) memiliki kesepakatan kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan sosial.
Niyazi Meric, Kepala Istitut Sain Nuklir, Universitas Ankara, mengatakan kepada kantor berita Turki, Anadolu, bahwa lembaganya dan MEPhI telah menandatangani kesepakatan pada 13 April untuk pertukaran mahasiswa tingkat master.
Bagian dari kesepakatan itu adalah para mahasiswa belajar selama enam bulan di Ankara sebelum mengikuti program studi satu tahun di MEPhI di Moskow. Lebih dari 1.000 insinyur yang bekerja di Akkuyu rencananya dididik di kedua negara, kata Meric. Dan dikatakan bahwa lembaganya akan mencari mitra baru dalam pendidikan nuklir.
Ketegangan antara Moskow dan Ankara meningkat sejak jet tempur F-16 milik Turki menembak jatuh jet tempur Rusia pada 24 November dengan alasan melanggar perbatasan Turki dengan Suriah. Sejak itu, Rusia mengumumkan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Turki dan membatalkan sejumlah projek kerja sama. Namun demikian, projek Akkuyu belum secara resmi dinyatakan dihentikan.
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...