Rusia Kabulkan Suaka Snowden, AS Kecewa
LONDON, SATUHARAPAN.COM – "PBRUSSNOUDEN EDVARD DZHOZEF," demikian kodefikasi nama mantan inteligen CIA Amerika Serikat (AS), Yosef Edward Snowden, berbahasa Rusia pada dokumen resmi suaka sementara yang diberikan oleh pemerintah Rusia, pada Kamis (1/8), di Rusia.
Pengacara Edward Snowden, Anatoly Kucherena mengatakan bahwa kliennya tersebut berjanji tidak akan mempublikasikan dokumen-dokumen rahasia milik pemerintah AS. "Selama delapan minggu terakhir kita telah melihat pemerintahan Obama tidak menunjukkan penghormatan terhadap hukum internasional maupun domestik, tetapi pada akhirnya hukum itu menang," kata Snowden setelah memperoleh suaka sementara dari pemerintah Rusia.
Sementara itu, Layanan migrasi Federal Rusia membenarkan bahwa Snowden telah diberikan suaka yang berlaku selama satu tahun. Dalam kesempatan itu, Snowden berterima kasih kepada Federasi Rusia yang mengabulkan suakanya, sesuai dengan hukum internasional.
"Saya berterima kasih kepada Federasi Rusia untuk mengabulkan suaka sesuai dengan hukum dan kewajiban internasional," kata Snowden, seperti disampaikan dalam situs wikileaks.
Setelah memperoleh suaka sementara itu, Snowden bersama penasehat hukumnya, dan Sarah Harrison dari wikileaks, kemudian meninggalkan bandara Sheremetyevo Moskow dengan menggunakan sebuah mobil menuju ke suatu tempat yang aman dan rahasia di Rusia.
Sejak meninggalkan Hongkong 23 Juni lalu, Snowden menempati zona transit bandara selama 39 hari, dan terus berupaya mendapatkan suaka agar tidak diekstradisi ke negara asalnya, AS.
Sebelumnya, pemerintah AS mencabut paspor Snowden, dan mendesak sejumlah negara sekutu, termasuk Amerika Latin, untuk tidak menerima permintaan suaka Snowden, yang telah membocorkan program rahasia badan keamanan nasional AS (National Security Agency/NSA).
AS Kecewa
Di pihak yang berbeda, AS kecewa atas keputusan Rusia yang mengabulkan suaka sementara kepada buronan nomor satu AS itu. Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney mengatakan bahwa AS telah kecewa dengan kebijakan pemerintah Rusia yang memberikan suaka terhadap Snowden, dan AS tetap berharap agar Snowden dikembalikan ke negara asalnya untuk menghadapi berbagai tuduhan pelanggaran hukum.
Pada kubu yang sama, Senator Demokrat, Chuck Schumer, mengatakan bahwa keputusan Rusia tersebut merupakan bentuk pengkhiatan dan ia mendesak Presiden Obama untuk merekomendasi relokasi pertemuan KTT, G20 jauh dari Rusia. Mantan kandidat presiden dari partai republik John McCain mengatakan bahwa kasus Snowden tersebut harus ditangani dengan serius.
Saat ini, hubungan antara AS dan Rusia semakin memburuk setelah adanya kebijakan yang dibuat Presiden Rusia terhadap Snowden. Sebelumnya, Moskow dan Washington kerap kali berselisih pendapat terhadap beberapa isu, seperti misalnya konflik Suriah - Rusia sebagai pendukung pemerintah Suriah dan AS memihak pemberontaknya. (bbc.co.uk)
Editor : Yan Chrisna
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...