Rusia Lancarkan Serangan Besar-besaran Terhadap Infrastruktur Listrik Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Ukraina pada hari Sabtu (22/6) mengatakan Rusia telah melancarkan serangan “besar-besaran” dalam semalam terhadap infrastruktur energi di bagian barat dan selatan negara itu.
“Peralatan di fasilitas (operator) Ukrenergo di wilayah Zaporizhzhia dan Lviv rusak,” kata kementerian energi, seraya menambahkan bahwa dua karyawan terluka dan dirawat di rumah sakit di Zaporizhzhia.
Dikatakan bahwa ini adalah “serangan gabungan besar-besaran kedelapan terhadap fasilitas infrastruktur energi” dalam tiga bulan terakhir.
Lebih dari dua tahun setelah invasi Rusia, serangan rudal dan drone yang ditargetkan telah melumpuhkan kapasitas pembangkit listrik Ukraina dan memaksa Kiev untuk melakukan pemadaman listrik dan mengimpor pasokan dari Uni Eropa.
Pihak berwenang Ukraina pada hari Kamis (20/6) mengatakan infrastruktur energi, termasuk pembangkit listrik, telah rusak dalam serangan besar semalam yang menyebabkan tujuh karyawan terluka.
DTEK, perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina, mengatakan serangan tersebut menyebabkan “kerusakan serius” di salah satu pabriknya.
Serangan Rusia telah menghancurkan setengah dari kapasitas energi Ukraina, menurut Presiden Volodymyr Zelenskyy.
Zelenskyy mengatakan pekan ini bahwa semua rumah sakit dan sekolah di Ukraina harus dilengkapi dengan panel surya “sesegera mungkin.”
“Kami melakukan segalanya untuk memastikan bahwa upaya Rusia untuk memeras kami melalui pemanas dan listrik gagal,” katanya, hari Kamis.
Kepala eksekutif DTEK, Maxim Timchenko, memperingatkan bahwa Ukraina “menghadapi krisis serius pada musim dingin ini” jika sekutu Baratnya tidak memberikan bantuan militer untuk mempertahankan jaringan energinya.
Zelensky telah berulang kali mendesak sekutu Ukraina untuk mengirim lebih banyak sistem pertahanan udara untuk melindungi infrastruktur penting negara tersebut.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Kirby, mengatakan pada hari Kamis bahwa Washington akan memprioritaskan pengiriman rudal anti udara ke Kiev, dibandingkan negara-negara lain yang telah memesannya.
Zelenskyy mengatakan dalam pesannya di X bahwa dia “sangat berterima kasih” atas langkah AS. “Kemampuan pertahanan udara tambahan ini akan melindungi kota-kota dan warga sipil Ukraina,” tulisnya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...