Rusia Menetapkan Sevastopol di Crimea Sebagai daerah Otonom
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Rusia menetapkan Sevastopol, sebuah kota pelabuhan di Crimea yang merupakan pangkalan armada militer Rusia dengan stautus “otonomi khusus” di dalam Republik Crimea.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menandatangani sebuah dekrit yang mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Crimea pada hari Senin. Salah satu pernyataan dekrit menyebutkan otonomi khusus untuk Sevastopol.
Keputusan itu berlaku setelah ditandatangani dan merupakan langkah menuju prosedur lebih lanjut untuk membuat Crimea menjadi bagian dari Rusia, kata utusan Parlemen Rusia (Duma) kepada Mahkamah Konstitusi Rusia, Dmitry Vyatkin.
Setelah kemerdekaan Crimea diakui, diajukan permintaan aksesi formal yang harus disetujui oleh parlemen Rusia. Setelah itu, menandatangani perjanjian internasional memerlukan persetujuan Mahkamah Konstitusi. Pada gilirannya dekrit iyu diteruskan ke parlemen untuk diratifikasi.
Setelah itu, akan dibentuk badan administratif baru yang harus dirancang dan disahkan oleh badan-badan negara yang relevan.
Crimea adalah daerah otonom di dalam Ukraina, yang menolak mengakui keabsahan pemerintah baru di Kiev yang menggulingkan pemerintah sebelumnya yang didukung Rusia. Sebuah referendum digelar hari Minggu republik otonom yang sebagian besar penduduknya dari etnis Rusia, dan 95 persen suara pemilih mendukung menyatukan dengan Rusia.
Pada hari Selasa ini, Putin akan membahas masalah Crimea dengan dua majelis di parlemen, serta kepala daerah dan perwakilan organisasi masyarakat berkaitan permintaan reunifikasi Crimea ke Rusia. (ria.ru)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...