Rusia Menyalahkan Serangan Siber atas Gangguan pada Telegram dan WhatsApp
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Layanan pesan Telegram dan WhatsApp sempat mengalami gangguan besar di Rusia pada hari Rabu (21/8), kata regulator media negara itu Roskomnadzor, yang menyalahkan serangan siber.
Pengguna dari kedua platform melaporkan lonjakan masalah koneksi server mulai sekitar pukul 14:00 siang waktu Moskow (11:00 GMT), menurut situs web pemantauan.
Roskomnadzor mengatakan "serangan" yang menyebabkan "gangguan skala besar" pada layanan aplikasi berhasil ditangkis dalam waktu satu jam dan layanan kembali beroperasi secara normal.
Regulator menyalahkan gangguan tersebut pada serangan siber distributed denial-of-service (DDoS) yang menargetkan operator telekomunikasi Rusia. Serangan DDoS dirancang untuk memaksa situs web offline dengan membebaninya dengan lalu lintas internet berbahaya.
Gangguan ini terjadi saat kelompok hak asasi menuduh Moskow meningkatkan penyensoran internet, melarang situs web yang memuat informasi independen tentang konflik Ukraina.
Rusia melabeli perusahaan induk WhatsApp, Meta, sebagai "ekstremis" pada tahun 2022 dan telah memblokir akses ke situs Meta, Instagram dan Facebook, saat Kremlin memperketat kontrol atas ranah media sosial.
Pihak berwenang juga mengancam akan melarang situs berbagi video populer YouTube, dengan pengguna melaporkan kesulitan dalam mengakses situs tersebut di Rusia awal bulan ini. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
BRIN: Duri Landak dapat Jadi Gel Penyembuh Luka
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset terhadap manfaat ...