Rusia: Tes DNA Pastikan Yevgeny Progozhin di Antara Korban Kecelakaan Pesawat
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Penyelidik Rusia mengatakan pada hari Minggu (27/8) bahwa tes genetik telah mengkonfirmasi bahwa Yevgeny Prigozhin, kepala kelompok tentara bayaran Wagner, termasuk di antara 10 orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat pekan lalu.
Badan penerbangan Rusia sebelumnya telah mempublikasikan nama 10 orang yang berada di pesawat jet pribadi yang jatuh di wilayah Tver barat laut Moskow pada hari Rabu. Mereka termasuk Prigozhin dan Dmitry Utkin, tangan kanannya yang membantu mendirikan kelompok Wagner.
“Sebagai bagian dari penyelidikan kecelakaan pesawat di wilayah Tver, pemeriksaan genetik molekuler telah selesai,” kata Komite Investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram.
“Berdasarkan hasil mereka, identitas 10 orang yang tewas telah diketahui. Mereka sesuai dengan daftar yang tercantum dalam lembar penerbangan,” katanya.
Ada beberapa spekulasi, terutama di saluran Telegram pro Wagner, mengenai apakah Prigozhin, yang diketahui melakukan berbagai tindakan pengamanan untuk mengantisipasi kemungkinan upaya pembunuhan terhadap dirinya, benar-benar berada dalam penerbangan yang gagal tersebut.
Pihak berwenang belum mengatakan apa yang mereka yakini menyebabkan jet pribadinya jatuh dari langit.
‘Menusuk dari Belakang’
Kecelakaan itu terjadi dua bulan setelah Prigozhin dan tentara bayaran Wagner melancarkan pemberontakan terhadap komandan militer Rusia di mana mereka menguasai kota di selatan, Rostov, dan maju menuju Moskow sebelum berbalik sekitar 200 kilometer dari ibu kota.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menggambarkan pemberontakan 23-24 Juni sebagai “tikaman dari belakang” yang berbahaya, namun kemudian bertemu dengan Prigozhin di Kremlin. Dia menyampaikan belasungkawa pada hari Kamis kepada keluarga mereka yang diyakini tewas dalam kecelakaan itu.
Politisi dan komentator Barat menyatakan, tanpa memberikan bukti, bahwa Putin memerintahkan pembunuhan Prigozhin sebagai hukuman atas pemberontakan tersebut, yang juga merupakan tantangan terbesar bagi pemerintahan Putin sejak ia berkuasa pada tahun 1999.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pada hari Jumat bahwa p;ernyataan tersebut adalah “kebohongan mutlak.” Ketika ditanya apakah Putin mungkin menghadiri pemakaman Prigozhin, Peskov mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakannya dan juga mencatat “jadwal sibuk” presiden tersebut.
Anggota Wagner pimpinan Prigozhin memainkan peran penting dalam pertempuran di Ukraina timur, khususnya dalam pengepungan kota Bakhmut yang berlangsung selama berbulan-bulan.
Putin memberikan penghormatan yang beragam kepada Prigozhin pada hari Kamis, menggambarkannya sebagai “pengusaha berbakat” tetapi juga sebagai karakter yang cacat yang “membuat kesalahan serius dalam hidup.” (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...