Rutte Desak Penghentian Paham Populisme Keliru di Eropa
ROTTERDAM, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mendesak Belanda untuk menjadi negara pertama yang menghentikan “paham populisme yang salah” yang saat ini kian melonjak di Eropa, Senin (13/3).
“Saya ingin Belanda menjadi negara pertama yang menghentikan tren populisme yang tidak benar,” ujar Rutte kepada wartawan, menjelang debat langsung dengan rivalnya, anggota parlemen anti-Islam Geert Wilders.
Jika Wilders memenangkan pemilu pada Rabu, hal tersebut “akan menyampaikan sinyal kepada seluruh dunia,” katanya.
Rutte mencalonkan diri untuk memenangkan masa jabatan ketiga, tetapi menghadapi tantangan besar dari Wilders dan Partai Kebebasan (Freedom Party/PVV) yang dipimpinnya.
Sang perdana menteri menegaskan kembali janjinya bahwa dia dan partai Liberal VVD yang dipimpinnya tidak akan bekerja dengan Wilders dan PVV “tetapi dia masih bisa membentuk pemerintahan baru” dalam perundingan koalisi.
Dia mengakui pemilu di negara itu dipantau secara saksama di tengah kekhawatiran tentang kebangkitan partai kanan ekstrem dan populis di Eropa dengan pemilu nasional lain yang dijadwalkan akan digelar pada akhir tahun. (AFP/Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Film The Last Dance Pecahkan Rekor Box Office Hong Kong
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - "The Last Dance", sebuah film drama berlatarkan rumah duka yang...