Saat Pasha ‘Ungu’ Jengkel Ditertawai ASN Kota Palu
PALU, SATUHARAPAN.COM – Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said, memarahi Aparatur Sipil Negara (ASN), yang hadir dalam upacara di Balai Kota Palu, hari Kamis (18/2) lalu. Sosok yang lebih dikenal dengan panggilan Pasha ‘Ungu’ itu marah lantaran ASN Kota Palu menertawainya saat memasuki mimbar untuk membacakan sambutan tertulis Menteri Ketenagakerjaan.
Pasha yang mengenakan kemeja batik Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) lengan panjang dipadu celana hitam dan kopiah hitam langsung memulai sambutannya dengan mengingatkan para ASN. Dia menyatakan masih melihat peserta apel “yang belum sadar”, malah menertawainya saat memasuki mimbar upacara.
"Apa motif saudara-saudara tertawa terbahak-bahak," kata Pasha yang memberikan sambutan saat memimpin apel kesadaran dan upacara kampanye kesehatan dan keselamatan kerja yang diikuti sekitar 1.500 pegawai pemerintah dari tingkat kota sampai kelurahan.
Dia mengaku malu melihat ada ASN yang tertawa terbahak-bahak. Dia pun meminta peristiwa serupa tidak ini terulang lagi. Bahkan, Pasha meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) memeriksa ASN yang tertawa tersebut. “Jelas?... Jelas? ...Jelas?" ujarnya dengan nada sangat tinggi karena emosi.
Dia meminta seluruh pegawai bisa menghargai jabatan sesorang. Menurutnya, seluruh ASN di Kota Palu harus memiliki sikap yang baik. ”Anda semua memakai baju Korpri. Percuma sumpah Korpri tadi dibacakan kalau begini attitude pegawai," ujar Pasha.
Tanggapan ASN
Beberapa ASN yang mengikuti upacara menanggapi berbeda reaksi emosional Pasha saat memimpin apel.
Salah satu ASN senior mengatakan seharusnya Pasha sadar statusnya sebagai figure publik terus melekat. Menurutnya, reaksi para ASN Kota Palu yang tertawa saat Pasha menaiki podium wajar. Para ASN tertawa karena gembira melihat Pasha untuk pertama kalinya.
"Beliau seharusnya menyadari bahwa status Beliau sebagai figur publik masih terus melekat, dan ini adalah kesempatan pertama Beliau berhadapan dengan pegawai di Pemkot. Nah, banyak sekali pegawai di sini yang baru pertama kali melihat wajahnya secara langsung, sehingga spontan menyambut dengan tawa karena gembira saat Beliau pertama kali naik podium," kata seorang pegawai senior.
Sementara seorang pegawai lainnya menganggap baik upaya Pasha mengingatkan pegawai untuk disiplin saat mengikuti acara-acara resmi. Namun, dia meminta, sebaiknya Pasha menyampaikan hal tersebut tidak secara emosional. Para ASN meminta Pasha mengemukakannya dengan ucapan yang lebih halus.
"Hanya seyogianya, teguran seperti ini hendaknya disampaikan tidak dengan nada keras dan emosional seperti itu. Kan bisa dikemukakan dengan ucapan yang lebih halus, tanpa harus teriak-teriak di mikrofon," kata pegawai tersebut disambut anggukan rekan-rekannya.
Tanggapan Kemendagri
Menanggaapi peristiwa itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Yuswandi A Temenggung, mengatakan kepala daerah memiliki kewenangan dalam menentukan cara menerapkan disiplin bagi pegawainya. Namun dia mengingatkan bahwa cara-cara yang dilakukan, akan menentukan kesuksesan kepemimpinan kepala daerah.
"Ini hanya persoalan kepemimpinan, mungkin tidak hanya Pasha, yang lain juga mungkin ada yang begitu. Saya kira kita (Kemendagri) memberikan pengertian bahwa ada yang namanya psikologi birokrasi dan kepala daerah itu sendiri yang menentukan bagaimana cara untuk mencapai kesuksesan kepemimpinannya," ujar Yuswandi.
Yuswandi menilai penerapan psikologi birokrasi dalam konteks menegur seorang pegawai yang melakukan kesalahan tidak sama antara golongan I, II, III hingga IV.
"Mungkin ada yang cukup (menegur) dengan kedipan mata atau postur tubuh saja, tapi ada juga yang harus diteriaki. Saya sendiri juga ada yang harus saya teriaki, ada yang dengan saya melemparkan berkasnya ke meja. Tapi pada intinya bagaimana agar suksesnya pekerjaan," kata dia. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...