Sajid Javid, Menteri Dalam Negeri Inggris Pertama dari Keluarga Muslim
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Sajid Javid menjadi politisi pertama dari keluarga Muslim yang ditunjuk menjadi Menteri Dalam Negeri Inggris. Ia juga adalah politisi pertama dari kelompok kulit hitam dan etnik minoritas yang menduduki posisi tersebut.
Ia menggantikan Amber Rudd yang mengundurkan diri setelah “kedapatan berbohong soal target imigrasi”.
Tekanan terhadap Rudd meningkat setelah Pemerintah Inggris dituduh bersikap tidak manusiawi dengan mendeportasi pendatang dari kawasan Karibia yang telah berada di Inggris selama beberapa decade, hanya karena tidak memiliki dokumen yang lengkap.
Para pendatang tersebut berhak untuk menetap di Inggris, namun kementerian dalam negeri tidak memiliki data mereka secara keseluruhan.
Kasus ini di Inggris biasa disebut skandal Windrush, mengacu pada nama kapal yang dipakai untuk mengangkut para pendatang dari Karibia ke Inggris.
Dalam sesi tanya jawab dengan anggota parlemen, Javid berjanji untuk mengatasi masalah itu.
“Kasus ini semestinya tidak muncul, saya akan mengambil langkah apa pun untuk mengatasinya,” ujar Javid.
Javid relatif belum lama berkarier di panggung politik Inggris. Ia masuk parlemen pada 2010 setelah sebelumnya sukses sebagai bankir.
Ia menduduki jabatan wakil presiden di Chase Manhattan Bank pada usia 25 tahun dan tak lama kemudian direkrut oleh Deutsche Bank.
Politisi berusia 48 tahun ini adalah anak sopir bus kota bernama Abdul, yang pindah ke Inggris dari Pakistan pada tahun 1961.
Korban Tindak Rasisme
Media memberitakan Abdul hanya punya uang satu poundsterling ketika tiba di Inggris.
“Ayah saya berasal dari satu desa kecil di Pakistan dan merantau ke Inggris pada usia 17 tahun.”
“Ia menetap di Rochdale dan menjadi pekerja di pabrik pemintalan. Ia kemudian menjadi sopir bus kota karena tawaran gaji yang lebih baik,” kata Javid.
Kisah keluarga Javid mirip dengan Wali Kota London, Sadiq Khan, yang ayahnya juga pernah menjadi sopir bus kota.
Javid berasal dari keluarga Muslim dan ia menjadi salah satu anggota parlemen Inggris yang menerima surat seruan kepada masyarakat untuk menghukum pemeluk Islam.
Meski di masa lalu ia mengaku pernah menjadi korban tindak rasisme, ia tetap menyebut Inggris sebagai salah satu negara yang paling toleran.
Javid mengikuti jejak Sayeeda Warsi menjadi pejabat tinggi Pemerintah Inggris yang berasal dari keluarga Muslim.
Warsi pernah menjadi sebagai pejabat senior di Partai Konservatif dan menteri untuk urusan agama dan kemasyarakatan.
Ia mundur pada 2014 untuk menetang kebijakan Pemerintah Inggris terkait konflik di Gaza.
Editor : Sotyati
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...