Salinan Digital Hukum Torat Bisa Dibaca Secara Online
CAMBRIDGE, SATUHARAPAN.COM - Perpustakaan Universitas Cambridge di Inggris telah merilis salinan Sepuluh Hukum Torat (The Ten Commandments) yang bisa membawa pembaca melihat manuskrip tertua Perjanjian Lama dari masa dua ribu tahun silam.
"Perpustakaan Universitas Cambridge mempertahankan karya-karya yang sangat penting bagi tradisi iman dan komunitas di seluruh dunia," kata Pustakawan Universitas, Anne Jarvis, dalam sebuah pernyataan yang dikutip christianpost.com. Namun naskah itu kan bisa dilihat secara online.
"Karena usia dan kerapuhannya, naskah-naskah ini jarang dapat diperlihatkan, dan ketika dipamerkan, hanya bisa menampilkan satu atau dua halaman saja. Sekarang, melalui bantuan dari Yayasan Polonsky, siapapun yang memiliki koneksi ke Internet dapat memilih sebuah karya yang menarik untuk dibaca, beralih ke setiap halaman naskah, dan mengeksplorasi secara rinci isi yang luar biasa," tambah Jarvis.
"Saya senang melihat materi penting seperti ini tersedia secara bebas bagi dunia, dan saya untuk banyak koleksi menarik lainnya dari perpustakaan sedang mempersiapkan untuk hal serupa," kata Dr. Leonard Polonsky dari Yayasan Polonsky. Dia ahli infrastruktur teknis yang canggih yang digunakan oleh perpustakaan untuk membuat salinan digital.
Naskah yang ditulis di atas papyrus akan tersedia untuk dilihat secara online sebagai bagian dari projek digital Universitas Cambridge, dan bergabung dengan notebook Isaac Newton dan Nuremberg Chronicle sebagai teks langka yang hanya ditemukan di koleksi perpustakaan universitas.
Naskah papirus yang berisi Sepuluh Hukum Torat yang diberikan kepada Musa oleh Allah seperti yang dijelaskan dalam Kitab Keluaran, adalah naskah Ibrani tertua sebelum penemuan naskah Gulungan Laut Mati pada tahun 1947.
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...