Saudi, UEA dan Bahrain Sambut Houthi Yaman Masuk Daftar Organisasi Teroris
RIYADH, SATUHARAPAN.COM-Arab Saudi menyambut baik keputusan Amerika Serikat untuk menunjuk milisi Houthi yang didukung Iran sebagai organisasi teroris dan untuk mengklasifikasikan tiga pemimpinnya sebagai Teroris Global yang ditunjuk khusus (SDGT), menurut laporan Kantor Pers Arab Saudi (SPA)mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Langkah tersebut sejalan dengan upaya pemerintah Yaman untuk “mengakhiri pelanggaran terhadap milisi yang didukung Iran dan bahaya nyata yang ditimbulkannya, yang telah menyebabkan memburuknya situasi kemanusiaan rakyat Yaman, dan ancaman yang berkelanjutan untuk perdamaian dan keamanan internasional,” kata kementerian itu.
Dukungan untuk memasukkan Houthi sebagai organisasi teroris juga dating dari Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Yaman.
"Kami menyambut baik keputusan pemerintah AS untuk mengklasifikasikan milisi Houthi sebagai organisasi teroris, dan menempatkan para pemimpinnya dalam daftar teroris," kata Anwar Gargash, Menteri Luar Negeri UEA dalam sebuah tweet, dikutip Al Arabiya.
Kementerian Luar Negeri Bahrain menyambut baik keputusan pemerintah AS untuk mengklasifikasikan kelompok Houthi sebagai organisasi teroris dan menempatkan para pemimpinnya dalam daftar teroris, kata kantor berita negara BNAmelaporkan.
“Klasifikasi ini adalah langkah penting untuk mengakhiri pelanggaran serius yang (kelompok Houthi) lakukan terhadap orang-orang Yaman yang bersaudara, dan untuk menghadapi desakan yang terus menerus pada stabilitas keamanan dan stabilitas di kawasan, dalam implementasi agenda Iran, rezim yang mendukungnya,” kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Bahrain.
Keamanan Kawasan
Amerika Serikat diberitakan akan menunjuk milisi Houthi yang didukung Iran sebagai organisasi teroris, dan tiga pemimpinnya sebagai SDGT, kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dalam pernyataan resmi pada hari Senin (11/1).
“Departemen Luar Negeri akan memberi tahu Kongres tentang niat saya untuk menunjuk Ansarallah, kadang-kadang disebut sebagai Houthi, sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO), di bawah pasal 219 Undang-undang Imigrasi dan Kebangsaan, dan sebagai entitas Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT), sesuai dengan Perintah Eksekutif 13224,” tambah pernyataan Pompeo.
“Saya juga bermaksud menunjuk tiga pemimpin Ansarallah, Abdul Malik Al-Houthi, Abd Al-Khaliq Badr Al-Din Al-Houthi, dan Abdullah Yahya Al Hakim, sebagai SDGT,” tambah Pompeo.
Kementerian luar negeri Arab Saudi mengatakan mereka berharap langkah itu akan mengakhiri tindakan teroris Houthi dan mencegah pendukungnya memasok kelompok itu dengan rudal, drone, senjata, dan dana, menurut SPA.
Kementerian luar negeri Yaman juga menyambut baik keputusan AS dan mengatakan bahwa langkah tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk menghukum milisi.
Kelompok tersebut melakukan kejahatan termasuk membom rumah dan tempat ibadah warga sipil, menangkap dan menyiksa jurnalis dan aktivis politik, menggunakan fasilitas kesehatan dan pendidikan untuk tujuan militer, menghancurkan institusi ekonomi di Yaman, serta menargetkan warga sipil di Arab Saudi, menurut kementerian luar negeri.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran memasok Houthi dengan rudal, drone, dan pelatihan, yang memungkinkan kelompok itu menargetkan bandar udara dan infrastruktur penting lainnya, kata Pompeo. Iran mendukung Houthi dalam perang saudara di Yaman melawan pemerintah yang diakui secara internasional.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...