SBY : Anak-anak Tumbuh Baik Jika Kita Ramah Terhadap Anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Peringatan hari anak nasional pada hakikatnya merupakan momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh bangsa Indonesia dalam menghormati, menghargai dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminatif, serta memberikan yang terbaik untuk anak, menjamin semaksimal mungkin kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya.
Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang diadakan di Gedung SMESC, Jl Gatot Subroto Jakarta Selatan tersebut di hadiri oleh sejumlah Menteri, di antaranya Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Indonesia Mohammad Nuh, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin, Menteri Kesehatan, Dr Nafsiah Mboi, Menteri Sosial Salim Assegaf Al-Juri, Menteri negara pemberdayaan wanita dan perlindungan anak Linda Amalia Sari, Menteri pemuda dan olah raga Roy Suryo, Menteri Luar negeri Indonesia Prof Dr RM Marty M. Natalegawa, serta beberapa pejabat tinggi negara lainnya. Dalam acara ini juga turut hadir Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Peringatan HAN bermula dari sebuah gagasan maju yang berkeinginan melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa, bergembira, bermain dan ceria. Dalam rangka pembinaan generasi penerus dan untuk mewujudkan kesejahteraan anak, maka ditetapkanlah tanggal 23 Juli sebagai hari anak nasional berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 pada tanggal 19 Juli 1984.
Dalam pidatonya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan bahwa anak-anak Indonesia harus tetap ceria, kreatif, rajin ibadah dan cerdas dalam mewujudkan impian dan cita-citanya. Presiden juga menyampaikan bahwa anak-anak akan tumbuh dengan baik jika kita mengasihi, ramah dan menyanyangi anak di mulai dari lingkungan keluarga. SBY mengatakan bahwa anak-anak berhak menerima haknya. Hak-hak anak adalah perawatan dan pengasuhan, hak kesehatan, hak pendidikan dan lingkungan yang aman dan nyaman.
Peringatan hari anak nasional tahun 2013 ini mengambil tema “Indonesia yang ramah dan peduli anak dimulai dari pengasuhan dalam keluarga”. Tujuan dari tema tersebut agar meningkatkan peran serta pemerintah, dunia usaha, masyarakat, keluarga dan orangtua dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak. Di samping itu, mampu menunjukkan kepada dunia internasional bahwa bangsa Indonesia berkomitmen untuk memenuhi hak-hak anak sesuai dengan konvensi hak-hak anak.
Dengan diadakan acara tersebut dapat meningkatkan kesadaran anak-anak akan haknya, kewajiban serta tanggung jawabnya kepada orangtua, masyarakat serta kepada bangsa dan negaranya.
Hari anak nasional merupakan hari yang sepenuhnya menjadi milik anak Indonesia memiliki kesempatan seluas-luasnya untuk mengungkapkan diri dalam berbagai kegiatan positif.
Makna dalam peringatan hari anak nasional ini adalah untuk mewujudkan rasa kepedulian bangsa Indonesia terhadap perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga menjadi generasi penerus yang berkualitas, tangguh, kreatif, jujur, sehat, cerdas, berprestasi dan berakhlak mulia.
Dalam mewujudkan pendidikan Indonesia yang baik, pemerintah mengeluarkan dana sebesar Rp 1,254 triliun untuk bantuan kepada siswa miskin. Dalam acara ini juga diberikan dana bantuan siswa miskin (BSM) terhadap sejumlah siswa SD, SMP dan SMA dan sejumlah anak jalanan.Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap siswa dalam mewujudkan pendidikan yang layak bagi anak.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...