SBY Keberatan Harga Elpiji Naik Drastis 60 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keberatan atas kenaikan drastis harga elpiji 12 kg sebesar 60 persen. Menurutnya melalui akun Twitter, kenaikan yang terlalu pesat akan meningkatkan harga barang dan jasa yang akhirnya membebani rakyat kurang mampu.
“Saya tahu BPK menyatakan ada kerugian Pertamina sekitar Rp 7 triliun, tetapi solusinya tidak otomatis menaikkan harganya sebesar 60%” kata SBY di @SBYudhoyono pada Minggu (5/1) dini hari.
Meskipun masalah harga ini adalah kewenangan Pertamina yang tidak perlu dilaporkan ke presiden, menurut SBY, pemerintah akan menangani masalah kenaikan harga elpiji 12 kg ini karena menyangkut rakyat banyak dan kebijakan ini tidak dikoordinasikan dengan baik dan persiapannya juga kurang.
Pada Sabtu (4/1) SBY menginstruksikan Wapres Boediono untuk memimpin rapat kabinet mencari solusi yang tidak menimbulkan kenaikan inflasi dan membebani rakyat.
Rapat berlangsung sekitar tiga jam, kata Wapres Boediono dalam keterangan pers usai memimpin rapat terbatas di Istana Wapres, membahas secara detail kebijakan baru yang diumumkan Pertamina mengenai elpiji.
"Kita bahas secara mendalam, ketersediaan, hambatan di lapangan, dan sistem distribusi. Kami juga mendengar laporan-laporan dari lapangan, kami juga mengecek segi pandangan para menteri," kata Wapres Boediono.
“Hari ini, Minggu 5 Januari 2014, saya minta Wapres laporkan hasilnya di Halim beserta solusi yang pro rakyat” kata SBY di @SBYudhoyono.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...