Schumacher Kecelakaan, Kondisi Kritis
LYON, SATUHARAPAN.COM – Juara dunia tujuh kali Formula One (F1) Michael Schumacher dilaporkan berada dalam kondisi kritis setelah terjatuh dan kepalanya terbentur saat berski di Resor Meribel, French Alps, demikian berita Sky Sports News pada Minggu (29/12) waktu setempat, atau Senin (30/12) pagi WIB.
Pembalap Jerman berusia 44 tahun itu “menderita trauma otak serius dan dalam keadaaan koma saat dia tiba, yang memerlukan bedah saraf dengan segera,” kata juru bicara rumah sakit di Kota Grenoble, Prancis, dalam sebuah pernyataan.
“Dia masih dalam keadaan kritis.”
Schumacher sebelumnya bermain ski di Resor Meribel, tempat dia dikabarkan memiliki sebuah properti, ketika terjatuh dan kepalanya terbentur di batu, kata polisi pegunungan yang memberinya pertolongan pertama.
Dia diangkut ke rumah sakit setempat melalui udara, lalu di bawa ke fasilitas Grenoble. Seorang spesialis bedah neurologi dari Paris langsung diminta mengawasi perawatannya.
Direktur Resor Meribel, Christophe Gernigon-Lecomte, mengatakan tepat setelah kecelakaan terjadi bahwa Schumacher memakai helm dan “sadar, namun agak terguncang” beberapa saat setelah kecelakaan, mengindikasikan bahwa dia tidak mengalami luka fatal.
Namun, ketika Schumacher koma, para dokter menyadari bahwa lukanya lebih parah dari yang awalnya dikhawatirkan.
Dua polisi pegunungan yang memberikan pertolongan pertama mengatakan Schumacher menderita “trauma tengkorak parah” ketika mereka menemukannya dan sebuah helikopter didatangkan untuk mengevakuasinya dalam 10 menit.
Legendaris
Michael S Schumacher, akrab disapa "Schumi", "Schuey", atau "Schu", lahir di Hürth, Nordrhein-Westfalen, Jerman Barat, 3 Januari 1969, adalah seorang mantan pembalap Formula 1 asal Jerman.
Ia berkarier di F1 dalam dua kesempatan berbeda, yang pertama dari tahun 1991 sampai 2006 dengan bergabung bersama Jordan, Benetton, dan Ferrari, dan yang kedua dari tahun 2010 sampai 2012 bersama tim Mercedes GP. Adiknya, Ralf, yang saat ini membalap di ajang DTM bersama tim Mercedes-Benz, juga sempat turun sebagai pembalap Formula 1 dari musim 1997 sampai 2007. Schumi pertama kali membalap di ajang Formula 1 pada tahun 1991, sejak saat itu ia telah menjuarai 91 balapan Formula 1 dan tujuh kali merebut gelar juara dunia (1994, 1995, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004).
Ia juga memegang berbagai rekor pribadi di arena F1 seperti juara dunia paling banyak, kemenangan terbanyak, pemegang pole position terbanyak, peraih poin paling banyak (dengan sistem sebelum 2010), dan jumlah kemenangan terbanyak dalam satu musim (13 kali di musim 2004). Schumi merupakan satu dari sekian banyak legenda hidup Formula 1 yang sangat populer hingga saat ini.
Schumi, bersama Jimmie Johnson (NASCAR), Valentino Rossi (MotoGP) dan Sebastien Loeb (WRC), juga banyak disebut orang sebagai salah satu legenda olahraga otomotif di awal Abad ke-21. Ia juga bersama sang adik, Ralf, merupakan satu-satunya pasangan kakak beradik yang sukses mencatatkan kemenangan balapan 1-2 di GP Kanada 2001 dan GP Kanada 2003.
Di luar trek balapan sendiri, Schumi merupakan salah satu duta dari UNESCO, Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan, dan juga duta untuk keselamatan pengemudi jalan raya. Ia dikenal sering menyumbangkan uang penghasilannya untuk beberapa kegiatan amal dan kemanusiaan bagi yang membutuhkan di seluruh dunia.
Di balik kariernya yang cukup luar biasa, Schumi juga memiliki beberapa kontroversi, di antaranya adalah pada saat perebutan gelar juara dunia melawan Damon Hill di GP Australia 1994 dan melawan Jacques Villeneuve di GP Eropa 1997, yang menyebabkan Schumi terkena diskualifikasi dari kejuaraan dunia. Sampai saat ini Schumi memegang rekor sebagai satu-satunya pembalap yang terkena diskualifikasi dari klasemen kejuaraan dunia.
Awal karier Schumi sendiri dimulai dari balapan gokart sebelum kemudian ia pindah ke ajang single seater dan kemudian berhasil memenangi Formula König dan Formula Tiga. Ia kemudian dikontrak oleh Mercedes-Benz untuk turun di ajang Sportscar sebelum kemudian dikontrak oleh Jordan Grand Prix untuk membalap di GP Belgia 1991. Dari sana ia kemudian ditarik masuk ke Benetton oleh Flavio Briatore. Setelah berhasil menjadi juara dunia di 1994-1995, Schumi lantas hengkang ke Ferrari pada tahun 1996 dan kemudian berhasil mendominasi F1 selama lima musim berturut-turut dari 2000-2004. Ia pensiun dari F1 di akhir musim 2006 dan menjadi konsultan untuk tim Ferrari.
Pada pertengahan 2009 Schumi nyaris saja kembali ke ajang F1 bersama tim Ferrari setelah Felipe Massa mengalami kecelakaan hebat di GP Hongaria, namun karena menderita cedera leher akibat kecelakaan saat balapan motor, Schumi akhirnya mengurungkan niatnya untuk turun kembali di F1.
Akhir 2009 Schumi kemudian santer diberitakan akan kembali membalap di ajang F1 untuk musim 2010 bersama tim Mercedes. Rumor tersebut menjadi kenyataan di akhir Desember 2009 ketika Schumi mengumumkan ia akan bergabung bersama Mercedes GP selama tiga musim (2010-2012). (Ant/Wikipedia)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...