Sedikitnya 56 Tewas Akibat Kerusuhan di Penjara Brasil
RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM - Sedikitnya 56 orang tewas dalam sebuah kerusuhan penjara di wilayah Amazon Brasil akibat perkelahian antargeng terbesar di negara tersebut, kata seorang pejabat pada hari Senin (2/1).
Dalam perebutan kekuasaan dan mengendalikan narkotik di penjara itu, beberapa narapidana dipenggal kepalanya atau dipotong-potong dalam pertumpahan darah terburuk di sebuah penjara Brasil sejak tahun 1992.
Kerusuhan tersebut terjadi pada Minggu sore hingga Senin pagi di sebuah penjara Manaus, ibu kota negara bagian Amazonas, kata kepala administrasi penjara negara, Pedro Florencio.
Otoritas Amazonas awalnya melaporkan 60 tewas di penjara Anisio Jobim di Manaus, tetapi kemudian sekretaris keamanan negara mengurangi angka itu menjadi 56. Para pejabat juga mengatakan 112 tahanan melarikan diri selama kerusuhan.
Dalam insiden terpisah Senin malam, empat tahanan tewas di penjara Amazonas lainnya. Polisi sedang menyelidiki apakah ada kaitan antara pembunuhan massal di penjara Anisio Jobim dan di penjara Unidade Puraquequara.
Kerusuhan kerap kali terjadi di dalam penjara Brasil yang penuh sesak dan kekurangan dana.
Sekitar 622.000 orang dijebloskan ke penjara di Brasil pada akhir 2014, menurut laporan Kementerian Kehakiman. Kebanyakan dari mereka adalah pria berkulit hitam.
Angka tersebut membuat Brasil menjadi negara dengan populasi penjara terbesar keempat di dunia, menurut laporan itu, setelah Amerika Serikat (AS), Tiongkok dan Rusia.
Kelompok Hak Asasi Manusia telah lama mengeluhkan kondisi penjara di Brasil.
Pada 18 Oktober 2016, kerusuhan mematikan terjadi di tiga penjara terpisah yang diakibatkan perkelahian antara anggota dua geng terbesar di negara tersebut.
Dalam kerusuhan itu, para narapidana menyandera sejumlah pengunjung, memenggal anggota geng lawan dan membakar mereka hidup-hidup, kata pihak berwenang. (AP/AFP)
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...