Sejumlah Menteri Hadiri Aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Massa dalam jumlah yang besar memenuhi kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, untuk mengikuti Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina pada hari Minggu (5/11).

Massa yang sebagian besar mengenakan baju putih mulai memadati Monas dari pukul 06:00 WIB.  Sebagian besar mereka membawa bendera, syal, dan juga baju berlambangkan Palestina hingga poster kecaman atas serangan Israel yang berdampak pada rakyat sipil Palestina.

Tidak hanya masyarakat sipil biasa tetapi sejumlah perwakilan lembaga negara terlihat hadir seperti ketua DPR, Puan Maharani, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Menko PMK, Muhadjir Effendi.

Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia yang menggelar Aksi Damai Bela Palestina yang berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada hari Minggu.

 "Aliansi Rakyat Indonesia yang terdiri dari lintas agama, lintas ormas, lintas golongan, diundang mengikuti aksi bela Palestina," kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, hari Kamis (2/11).

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, pagi ini menghadiri Aksi Damai Bela Palestina di Monas. Menag bersama massa yang besar dari berbagai elemen masyarakat, dia mengatakan, "Posisi Indonesia jelas. Kita akan berdiri bersama Palestina. Membela rakyat Palestina adalah membela kemanusiaan."

Menurut Menag, membela kemanusiaan merupakan ajaran semua agama. Orang yang beragama pasti tidak akan diam melihat kemanusiaan terinjak-injak. "Di Islam diajarkan, bila mereka bukan saudaramu dalam Iman, maka mereka adalah saudaramu dalam kemanusiaan," kata Menag.

Menag dan menteri lainnya juga tampak menyampirkan kafiyeh di bahunya. Kafiyeh atau kufiyah, merupakan kain segi empat biasanya berwarna putih dengan motif kotak-kotak. Di tepi kain ada semacam rumbai-rumbai. Saat ini, kafiyeh menjadi lambang solidaritas terhadap perjuangan dan kampanye kemerdekaan Palestina.

Editor : Sabar Subekti