Sejumlah Negara Minta Anggota Tetap DK PBB Ditambah
PBB, SATUHARAPAN.COM-Anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada hari Jumat (7/5) menyerukan agar jumlah kursi permanen (anggota btetap) ditambah. Dikatakan bahwa batas lima kursi anggota tetap saat ini sudah ketinggalan zaman dan merusak organisasi.
Selama sesi menteri yang diselenggarakan oleh China, anggota tetap Amerika Serikat, China, Inggris, dan Rusia tidak menyebutkan masalah tersebut, yang telah menjadi pusat perdebatan di Majelis Umum, dan tidak ada tanda-tanda adanya terobosan.
Volkan Bozkir, presiden Majelis Umum dari Turki, mengatakan bahwa dalam banyak perselisihan di Dewan Keamanan "alasan kegagalan adalah perbedaan antara anggotanya, khususnya, anggota tetapnya". Dia mengatakan mereformasi badan itu demi kepentingan negara anggota dan kepentingan PBB sendiri.
India, salah satu calon potensial untuk kursi permanen, termasuk Vietnam, Niger, Irlandia, Tunisia, dan Meksiko menyebut perluasan anggota tetap sangat diperlukan.
“Saat ini, PBB memiliki 193 negara anggota, meningkat hampir empat kali lipat dari tahun 1945,” kata Harsh Vardhan Shringla, seorang diplomat senior India, yang menambahkan bahwa masalah tersebut telah menjadi ancaman bagi kredibilitas PBB.
“Bagaimana kami bisa menjelaskan kontradiksi Afrika yang tidak terwakili di Dewan Keamanan dalam kategori permanen, meskipun isu-isu Afrika mendominasi agendanya?” Dia bertanya.
Semua negara yang berbicara pada hari Jumat mendukung reformasi adalah anggota tidak tetap DK PBB, posisi yang dipegang untuk selama dua tahun.
Prancis, anggota tetap kelima, menegaskan kembali dukungannya untuk perluasan, tetapi menekankan proposalnya sendiri untuk melarang penggunaan hak veto bagi anggota tetap dalam kasus kekejaman massal, sebuah gagasan yang dikatakan mendapat dukungan dari 105 negara anggota.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...