Sekjen PBB Terpilih Minta Dunia Hormati HAM
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - PBB perlu untuk memastikan adanya "kombinasi yang efektif" terhadap hak-hak asasi manusia, sipil dan ekonomi di sebuah dunia di mana hak-hak itu tidak dijunjung tinggi, Sekretaris Jenderal PBB terpilih Antonio Guterres mengatakan pada Senin (28/11) saat mengunjungi Beijing.
Sejak Presiden Xi Jinping menjabat, tindakan keras merata terhadap para aktivis merata, termasuk menahan atau memenjarakan sejumlah pengacara hak asasi dalam apa yang disebut menyasar aksi kriminal oleh pihak pemerintah.
Saat mengunjungi Tiongkok pada Juli, Sekjen PBB Ban Ki moon meminta Tiongkok untuk menghormati masyarakat sipil.
Tiongkok sering berselisih paham dengan badan dan duta PBB atas isu hak asasi manusia, dan dibuat marah pada bulan lalu saat kepala hak asasi manusia PBB berbicara dalam sebuah upacara penghargaan bagi akademisi Tiongkok terkemuka yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dua tahun lalu.
Berbicara kepada para wartawan dengan Menteri luar Negeri Tiongkok Wang Yi di sampingnya, Guterres, tanpa menyebutkan Tiongkok secara spesifik, mengatakan bahwa apa yang diperlukan adalah ketundukan terhadap prinsip-prinsip yang ada.
"Dalam dunia yang terbelah perang, PBB mampu untuk memperbesar diplomasi untuk perdamaian," kata dia.
"Di dunia di mana banyak hak asasi yang tidak dihormati, untuk memastikan bahwa terdapat sebuah kombinasi yang efektif dalam hak asasi manusia, sipil dan politik dan hak-hak ekonomi dan sosial secara seimbang," ujar Guterres.
Wang tidak menyebutkan hak asasi manusia dalam pernyataannya, namun mengatakan bahwa dia berpikir Guterres akan menjadi seorang sekretaris jenderal yang "hebat" dan mengatakan dunia memiliki pandangan besar terhadap PBB.
"PBB, merupakan sebuah landasan yang efektif untuk menanggapi tantangan global dan institusi pusat usaha-usaha internasional untuk menangani urusan global," Wang mengatakan.
Guterres, yang akan mulai menjabat pada 1 Januari mendatang, memuji peran Tiongkok dalam misi-misi penjagaan perdamaian PBB dan sebagai lokasi diplomasi.
"Tiongkok dapat menjadi sebuah penyedia kepercayaan, mencoba untuk membawa mereka yang terlibat dalam konflik," kata dia.
"Tiongkok dapat memerankan sebuah peran yang sangat penting dalam diplomasi untuk perdamaian yang sangat dibutuhkan oleh dunia saat ini.”
Sementara Tiongkok terlibat dalam usaha untuk menyelesaikan isu nuklir Iran dan korea Utara, dan di sejumlah permasalahan Afrika seperti Sudan Selatan, mereka juga memperluas jangkauan mereka untuk mencoba membawa perdamaian di Timur Tengah, seperti yang dilaporkan oleh Xinhua.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...