Selamat Ulang Tahun!
Hidup memang singkat, dan waktu berlalu sedemikian cepat.
SATUHARAPAN.COM – ”HBD ya…,” demikian pesan yang saya kirimkan kepada seorang teman yang berulang tahun. Ulang tahun memang menjadi kegembiraan tersendiri. Saya ingat, sewaktu kecil saya selalu menghitung hari untuk sampai pada hari ulang tahun saya. Walaupun tanpa perayaaan, saya merasa istimewa karena mama selalu memasak mie goreng, kadang dengan telor rebus yang diberi warna merah. Saya masih ingat meniup lilin kue ulang tahun saya yang penuh dengan krim gula pada usia 5 tahun, merasakan kue ulang tahun itu adalah kue terenak dan termanis yang pernah saya makan.
Seiring tumbuhnya usia, saya menyadari ulang tahun sebenarnya adalah pengingat masa hidup kita. Apabila Tuhan menggariskan kita di dunia ini sampai usia 70 tahun, maka jika kita berulang tahun ke-45, itu artinya kita sudah melewati lebih dari setengah perjalanan hidup. Tinggal 25 tahun ke depan, itu pun jika masa tua kita sehat, dapat bekerja optimal, tetap berkarya, dan tidak membebani orang lain.
Saya teringat gambaran usia yang pernah disampaikan seorang pendeta: ”Baliklah telapak tangan Anda, lihat buku-buku jarinya, ibu jari ada 2, sedangkan jari-jari lainnya ada 3. Jika 1 buku jari itu dilambangkan masa hidup kita selama 5 tahun, dan rata-rata kita hidup 70 tahun, kita bisa melihat sampai di mana hidup kita.”
”Berapa usia Bapak?” tanyanya pada seorang Bapak di depannya. “
”Lima puluh lima tahun,” jawab yang ditanya.
”Jika berusia 55 tahun, kita bisa hitung berapa jari yang ditutup, ibu jari 10 tahun, telunjuk 15 tahun, jari tengah 15 tahun, jari manis 15 tahun. Yang tersisa tinggal kelingking, itulah gambaran sisa waktu Bapak.”
”Apakah ada yang berusia di atas 70 tahun?” tanyanya kembali. Seorang nenek mengacungkan tangannya, dan menyebutkan dia berusia 72 tahun.
”Oma harus bersyukur dan menjalani hidup dengan bahagia, karena usia yang sekarang adalah bonus kehidupan, jangan sampai pada usia yang merupakan bonus ini diwarnai dengan kesedihan, rajinlah mendoakan anak cucu karena doa Oma sangat besar kuasanya,” jelasnya sambil tersenyum.
Mendengar perbincangan itu saya pun ikut menghitung berapa buku jari yang harus saya tutup untuk menggambarkan hidup yang sudah saya lalui, sambil menerawang apa saja yang sudah dan belum saya capai dalam hidup ini. Ternyata hidup memang singkat, dan waktu berlalu sedemikian cepat.
Selamat ulang tahun, selamat menghitung mundur ke garis finis kehidupan!
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...