Selasa Sore Rupiah dan IHSG Menguat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (13/5) sore menguat sebesar lima poin menjadi Rp 11.517 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.522 per dolar AS.
"Ruang penguatan bagi rupiah memang masih cukup lebar menyusul kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih cukup solid, namun beberapa sentimen masih membatasi kenaikan mata uang domestik," ujar Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan bahwa data ekonomi Tiongkok yang dinilai masih sesuai harapan juga menambah sentimen positif bagi mata uang regional termasuk rupiah.
Ia mengemukakan bahwa Tiongkok mencatat produksi industri pada bulan April tumbuh sebesar 8,7 persen, selain itu investasi aset tetap juga meningkat sebesar 17,3 persen dari tahun sebelumnya.
Kendati demikian, menurut Rully Nova, penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS cenderung masih terbatas seiring dengan pelaku pasar uang yang masih menantikan calon pasangan presiden mendatang.
"Kondisi itu yang membuat mata uang rupiah masih bergerak mendatar dalam beberapa hari ini," ucapnya.
Dari AS, lanjut dia, pelaku pasar uang juga sedang mengantisipasi data penjualan ritel AS yang akan diumumkan pada pekan ini.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini (13/5), tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp 11.525 dibandigkan posisi sebelumnya Rp 11.536 per dolar AS
IHSG
Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa ditutup menguat sebesar 8,39 poin atau 0,17 persen ke posisi 4.921,39.
Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,14 poin (0,02 persen) ke level 831,57.
"Pergerakan indeks BEI cenderung mendatar, diduga pasar sedang menantikan kepastian calon presiden dan wakil presiden yang akan didaftarkan ke KPU," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, selama dalam penantian itu, indeks BEI akan bergerak dengan fluktuasi yang terbatas.
"Jika pasangan calon presiden sesuai dengan harapan pasar diperkirakan IHSG dapat melanjutkan penguatan. Sentimen itu cenderung lebih mendominasi dibandingkan sentimen-sentimen lainnya," katanya.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa meski pergerakan indeks BEI pada Selasa ini sempat tersendat menyusul aksi jual sebagian investor namun potensi berlanjutnya perbaikan ekonomi makro domestik masih menopang IHSG untuk tetap berada di area positif.
Dari sisi teknikal, lanjut dia, IHSG masih berpotensi menembus level 4.978 poin. Direkomendasikan pelaku pasar untuk memperhatikan saham-saham berkapitalisasi besar dan lapis dua yang masih memiliki potensi kenaikan.
"Beberapa saham yang dapat diperhatikan untuk perdagangan Rabu (14/5) diantaranya, Bukit Sentul (BKSL), Wijaya Karya Beton (WTON), Sido Muncul (SIDO), PT Bukit Asam (PTBA)," paparnya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 236.455 kali dengan volume mencapai 3,25 miliar lembar saham senilai Rp4,62 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 187 saham, yang melemah 133 saham, dan yang tidak bergerak 100 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 90,77 poin (0,41 persen) ke level 22.352,38, indeks Nikkei naik 275,92 poin (1,95 persen) ke level 14.425,44 dan Straits Times melemah 29,70 poin (0,91 persen) ke posisi 3.222,43. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...