Selundupkan Bensin Subsidi Seribu Warga Kolombia Dideportasi
BOGOTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Negara Bagian Tachira di Kolombia, Jose Gregorio Vielma Mora mengatakan sebanyak 1.012 warga Kolombia dideportasi dari Venezuela.
Deportasi itu dimulai bersamaan dengan penggerebekan terhadap penyelundup bensin bersubsidi dan penutupan perbatasan Venezuela-Kolombia.
Sementara itu, pemerintah Kolombia mengecam aksi pendeportasian ratusan warganya setelah pemerintah Venezuela memutuskan untuk menutup perbatasannya dengan Kolombia sejak pekan lalu.
Penutupan perbatasan juga bukan tanpa sebab. Pemerintah Venezuela melakukannya setelah tiga serdadu dan seorang warga sipil mengalami cedera parah akibat ditembak.
Kendati pelakunya belum ditangkap, pemerintahan Presiden Nicolas Maduro mengincar warga Kolombia yang membeli bensin bersubsidi di Venezuela untuk kemudian dijual kembali ke Kolombia.
Untuk memperketat keamanan, pemerintahan Maduro bahkan menyatakan status darurat di lima kota dan mengerahkan 1.500 serdadu tambahan di perbatasan.
Menteri Luar Negeri Kolombia, Maria Angela Holguin, yang pernah bertugas sebagai duta besar untuk Venezuela, telah bertolak ke perbatasan untuk meninjau situasi.
“Kami yakin bahwa penutupan perbatasan bukanlah cara kami memerangi penyelundupan,” katanya sebagaimana dikutip kantor berita Associated Press.
Kedua negara dilaporkan akan memulai perundingan mengenai masalah ini pada hari Rabu (26/8).
Menurut data statistik Kolombia, sebanyak 1.772 warga Kolombia dideportasi dari Venezuela tahun lalu. Adapun sepanjang 2015 warga yang dideportasi mencapai lebih dari setengah jumlah tahun lalu. (bbc.com)
Editor : Eben E. Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...