Seluruh Dunia Curigai Kecurangan VW
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah pihak berwenang di seluruh dunia mulai dari Meksiko, Norwegia, Inggris, Prancis, hingga Korea Selatan dan Amerika Serikat mengumumkan penyelidikan dan mengancam akan menjatuhkan sanksi hukum kepada produsen mobil Jerman Volkswagen (VW).
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu lalu (20/9), VW mengatakan bahwa Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Environmental Protection Agency/EPA) dan Badan Sumber Daya Udara California (California Air Resources Board/CARB) menemukan bahwa saat menguji mobil bermesin diesel produksi Volkswagen Group, mereka “mendeteksi ada manipulasi yang melanggar standar lingkungan AS."
EPA mengatakan perusahaan Jerman tersebut menggunakan mesin diesel di AS dengan perangkat lunak yang menghidupkan kontrol polusi hanya ketika mobil sedang menjalani uji emisi. Akibatnya, mobil berbahan bakar diesel itu memancarkan jumlah polusi yang lebih besar dari batas yang diperbolehkan hingga menyebabkan adanya asap dan berbagai masalah kesehatan.
CEO VW Martin Winterkorn mengeluarkan permintana maaf dan mengatakan pihaknya telah memerintahkan investigasi internal untuk kasus tersebut.
“Dewan manajemen menganggap serius penemuan ini. Saya sendiri sangat menyesal bahwa kami merusak kepercayaan pelanggan kami dan publik. Kami akan bekerja sama secara penuh dengan badan yang berwenang, secara transparan dan cepat guna mengungkap fakta kasus ini dengan jelas dan lengkap,” kata Winterkorn.
Pimpinan Baru
Produsen mobil Jerman VW, pada hari Jumat (25/9) menyebut Matthias Mueller, pimpinan perusahaan pembuat merek mobil sport mewah, Porsche, sebagai chief executive yang baru.
Dia akan bertugas untuk mengendalikan perusahaan keluar dari masalah skandal instalasi emisi buangan.
Mueller, 62 tahun, akan mengambil alih segera perusahaan itu, menggantikan Martin Winterkorn yang mengundurkan diri dua hari lalu, kata kepala dewan pengawas, Berthold Huber, di markas besar produsen mobil itu di Wolfsburg, Jerman Utara.
Berikut ini sejumlah negara dunia yang mengumumkan penyelidikan dan mengancam akan menjatuhkan sanksi hukum kepada VW.
Meksiko
Otoritas Meksiko akan memeriksa apakah 39.890 unit mobil mesin diesel Volkswagen (VW) yang dijual di Meksiko memenuhi aturan emisi, walaupun mobil-mobil itu tidak direkayasa untuk mencurangi uji coba lingkungan, kata pejabat, hari Jumat (25/9).
Kantor kejaksaan agung untuk perlindungan lingkungan (Profepa) meminta VW memberikan informasi untuk mempertegas apakah mobil yang dijual di Meksiko antara 2009 sampai 2015 tidak melanggar uji coba emisi.
Menteri Lingkungan Hidup, Rafael Pacchiano menyatakan mobil bermesin diesel yang beredar di Meksiko tidak dipasangi perangkat lunak rekayasa yang dideteksi Badan Perlindungan Lingkungan AS.
Namun, tetap saja mobil-mobil itu akan diperiksa guna “memastikan bahwa aturan lingkungan Meksiko dihormati,” ujar Pacchiano dalam sebuah pernyataan. VW akan dijatuhi sanksi jika ada penyimpangan yang ditemukan, tambahnya.
Norwegia
Norwegia mulai membuka penyelidikan terkait kasus penipuan oleh produsen mobil Jerman, Volkswagen (VW), untuk memeriksa apakah mobil yang dijual di Norwegia juga dilengkapi dengan software yang bisa memanipulasi uji polusi atau tidak.
“Mengingat masalah Volkswagen di AS dan Eropa, tempat (perusahaan tersebut) mengakui kecurangannya, Okokrim ingin menyelidiki apakah kejahatan itu juga dilakukan di Norwegia dan apakah penipuan mereka memberikan dampak terhadap mobil-mobil yang diimpor ke negara ini,” menurut pernyataan dari unit kejahatan ekonomi Norwegia.
Polisi Norwegia mengatakan mereka akan bekerja sama dengan para pejabat bea cukai transportasi dalam penyelidikan tersebut.
Menurut media Norwegia, VW telah menjual kurang dari 20.000 mobil diesel di Norwegia per tahun dalam lima tahun terakhir.
Inggris
Inggris pada hari Kamis (24/9) mengatakan bahwa pemeriksaan terbaru akan dilakukan terhadap seluruh industri mobil untuk memastikan agar skandal kecurangan dalam uji polusi seperti yang dilakukan Volkswagen Jerman tidak terjadi lagi.
“Badan Sertifikasi Kendaraan, regulator Inggris, tengah memeriksa manufaktur-manufaktur kendaraan untuk memastikan bahwa masalah ini tidak meluas,” kata Menteri Transportasi Patrick McLoughlin dalam sebuah pernyataan.
“Sebagai bagian dari pekerjaan ini, mereka akan menjalani kembali uji laboratorium dan membandingkannya dengan emisi pada saat kendaraan dijalankan.”
McLoughilin menambahkan bahwa pemerintah Inggris “menanggapi tindakan VW yang tidak dapat diterima itu dengan sangat serius” dan mendukung penyelidikan di seluruh Eropa.
Prancis
Menteri Keuangan Prancis, Michael Sapin, pada hari Selasa (21/9) mengimbau penyelidikan di seluruh Eropa setelah terungkap bahwa ratusan ribu mobil diesel Volkswagen dipasangi perangkat lunak yang melanggar uji polusi AS.
Michael Sapin mengatakan kepada radio Prancis bahwa untuk “meyakinkan kembali” publik, tampaknya “perlu” untuk melakukan pemeriksaan terhadap mobil-mobil yang dibuat oleh perusahaan Eropa lainnya.
“Kami berada di pasar Eropa, dengan aturan Eropa yang perlu dihormati. Bahkan jika hanya untuk meyakinkan kembali masyarakat, bagi saya perlu agar (pemeriksaan dilakukan) juga terhadap produsen-produsen mobil di Prancis lainnya,” kata Sapin kepada radio Europe 1.
Italia
Kementerian perhubungan Italia, pada hari Selasa (22/9), mengatakan pihaknya akan mulai melakukan penyelidikan atas skandal emisi Volkswagen dan meminta penjelasan dari raksasa otomotif asal Jerman tersebut.
Kementerian perhubungan mengatakan pihaknya merasa prihatin atas masalah tersebut dan akan melakukan penyelidikan terhadap Volkswagen.
Langkah tersebut diambil menyusul laporan di Amerika Serikat bahwa Volkswagen melengkapi mobil diesel buatannya dengan perangkat yang dapat memanipulasi hasil uji emisi.
Otoritas Italia menyatakan pihaknya ingin mencari tahu apakah mobil semacam itu juga dijual di negara tersebut.
Korea Selatan
Korea Selatan akan melakukan uji emisi pada tiga model mobil Volkswagen, menurut kantor berita Yonhap pada hari Senin (21/9), setelah produsen mobil Jerman itu dituduh mencurangi standar polusi udara di Amerika Serikat.
Yonhap mengutip para pejabat dari Kementerian Lingkungan Hidup di Seoul yang mengatakan bahwa uji tersebut akan berlangsung pada pertengahan Oktober untuk memastikan apakah penipuan serupa juga dilakukan pada model VW di pasar Korea. Model yang akan diuji di antaranya Volkswagen Golf dan Jetta serta sedan Audi A3, kata para pejabat.
Pejabat urusan lingkungan Korea Selatan pada hari Rabu (23/9) menanyakan perwakilan Volkswagen setelah perusahaan mobil Jerman itu terbukti menipu uji emisi AS.
Pertemuan di kementerian lingkungan itu membahas mengenai waktu dan metode pengujian yang akan dilakukan di Korea Selatan.
“Kami akan menyelesaikan pekerjaan kami pada akhir November,” ungkap seorang pejabat kementerian kepada AFP.
Amerika Serikat
Pemerintah Amerika Serikat memperluas penyelidikan perangkat kontrol emisi ilegal dalam kendaraan bermesin diesel pabrikan otomotif lainnya, hari Senin (21/9), setelah Volkswagen mengakui bahwa pihaknya menggunakan perangkat itu untuk menghindari standar lingkungan AS.
Badan Perlindungan Lingkungan Hidup (Environmental Protection Agency/EPA) pada Senin mengatakan bahwa pihaknya akan memeriksa perangkat manipulasi itu di kendaraan diesel yang diproduksi oleh perusahaan lainnya. Dalam penyelidikan tersebut, EPA akan bekerja sama dengan Dewan Sumber Daya Udara California, kata juru bicara EPA dalam sebuah surat elektronik kepada AFP.
EPA enggan menyebutkan perusahaan mana yang kendaraannya akan diuji.
Perluasan penyelidikan tersebut digelar menyusul pengumuman EPA dan otoritas California bahwa Volkswagen -- perusahaan mobil terbesar di Eropa -- mengakui bahwa pihaknya melengkapi 428.000 unit mobilnya di Amerika Serikat dengan alat manipulasi ilegal.
Perangkat lunak tersebut menghindari standar lingkungan AS dengan menonaktifkan kontrol emisi ketika mobil dikemudikan dan menyalakannya kembali hanya ketika mobil menjalani uji emisi.
Perangkat itu diduga dipasang dimobil empat silinder VW dan mobil diesel Audi yang dibuat sejak 2008.
Di bawah Undang-Undang Udara Bersih Amerika Serikat, setiap kendaraan akan dikenai denda sebesar 37.500 dolar Amerika (sekitar Rp 542,6 juta), artinya total penalti VW bisa melebihi 18 miliar dolar AS (sekitar Rp 260,5 triliun).
Seorang juru bicara EPA mengatakan mereka belum mengeluarkan perintah penarikan resmi bagi kendaraan VW tapi pihaknya berharap bisa “memaksa” perusahaan itu untuk melakukan penarikan demi mengurangi dampak emisi.
Jika Volkswagen dan Audi sudah mengembangkan rencana perbaikan dan EPA menyetujui rencana tersebut, pemilik akan diberitahu dan kendaraannya ditarik.
Jerman
Menteri Transportasi Jerman Alexander Dobrindt kepada parlemen, pada hari Jumat (25/9) mengatakan, sekitar 2,8 juta unit mobil Volkswagen di Jerman dipasangi perangkat yang bisa merekayasa uji coba emisi.
“Menurut apa yang kami ketahui saat ini, tidak hanya mobil penumpang tapi small utility vehicles produksi Volkswagen juga dipasangi,” kata Dobrindt, menambahkan bahwa mesin diesel yang terlibat mencakup model berkapasitas 1,2 liter, 1,6 liter dan 2,0 liter.
Dobrindt menambahkan bahwa pemerintah akan memastikan VW menyediakan “transparansi serta perbaikan atas kerugian” yang disebabkan penipuan itu.
Sementara itu, sebelumnya Kanselir Angela Merkel pada hari Selasa (22/09) mendesak produsen raksasa otomotif Volkswagen untuk menjamin “transparansi penuh” dalam skandal kecurangan tes polusi yang meluas.
“Mengingat situasi sulit itu, sekarang merupakan momen penting untuk menunjukkan transparansi penuh (dan) menjernihkan seluruh masalah tersebut,” ujarnya kepada wartawan.
“Menteri perhubungan (Jerman) (Alexander Dobrindt) sedang berkomunikasi secara intens dengan produsen itu, VW, dan saya berharap sejumlah fakta akan muncul sesegera mungkin.”
Merkel mengatakan Dobrindt menggelar “pembicaraan penting” dengan pihak berwenang otomotif federal.
“Itu satu-satunya cara untuk mencapai transparansi dan semua langkah penting di area ini harus dikaji,” katanya. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...