Sembilan Profesor Dibebaskan di Sudan
KHARTOUM, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Sudan membebaskan sembilan profesor universitas setelah menahan mereka seharian menyusul sebuah serangan di sebuah kampus di wilayah Khartoum, kata seorang pengacara, Rabu (30/10).
"Malam hari mereka semua dibebaskan," kata Nabeel Adeeb, seorang pengacara terkemuka dan kepala Asosiasi Pengawas Hak Asasi Manusia Sudan, kepada AFP.
Kebanyakan dari mereka yang ditahan adalah para aktivis. Adeeb mengatakan bahwa mereka dijemput saat melakukan pertemuan di dalam Ahfad University, di kota Khartoum, Senin malam, beberapa jam setelah Presiden Omar al-Bashir berbicara mengenai dialog politik dan reformasi.
Adeeb tidak menjelaskan lebih lanjut tentang pembebasan.
Berbicara setelah perpecahan yang paling serius dalam partainya selama beberapa tahun terakhir, Bashir mengisyaratkan kepada parlemen pada Senin bahwa sensor pers kini akan berkurang karena kondisi negara telah "kembali normal" setelah protes September menyebabkan puluhan orang meninggal dan ratusan lainnya ditahan.
Protes tersebut, yang dipicu pemotongan subsidi BBM oleh pemerintah, adalah kerusuhan perkotaan terburuk selama 24 tahun Bashir pemerintahan.
Presiden mengatakan bahwa ia ingin meninjau semua lembaga negara, mulai dari olahraga hingga ke sosial dan politik, namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut. (AFP/Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...