Seminar di Bossey Menawarkan Formasi Ekumenis
SWISS, SATUHARAPAN.COM – Institut Ekumenis 2014 di Bossey akan mengadakan sejumlah seminar meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang berkaitan dengan perempuan, keadilan dan perdamaian, ekologi dan teologi Kristen, hubungan antaragama dan gereja migran.
Melalui pengajaran, diskusi kelompok dan para ahli di bidang masing-masing studi, peserta akan dilengkapi untuk mengatasi masalah yang signifikan bagi gereja-gereja dan komunitas agama.
Seminar ini yang diselenggarakan pada waktu yang berbeda sepanjang tahun, terbuka untuk peserta internasional lain yang mewakili spektrum yang luas dari latar belakang aliran, budaya dan daerah. Setiap seminar hanya akan dibatasi hingga 30 peserta.
Formulir pendaftaran sekarang tersedia secara online. Batas waktu pendaftaran adalah tiga bulan sebelum memulai setiap seminarnya. Beasiswa parsial akan tersedia untuk calon yang masuk kualifikasi.
Institut Ekumenis Bossey di Swiss, yang merupakan proyek dari Dewan Gereja Dunia (WCC), telah memberikan peluang bagi formasi ekumenis melalui program akademik bervariasi sejak 1946. Lembaga ini secara akademis berafiliasi dengan Universitas Jenewa.
Seminar yang akan diadakan pada 2014 ini mengeksplorasi berbagai tema penting untuk gerakan ekumenis dan gereja-gereja saat ini.
Seminar “Ziarah Perempuan menuju Keadilan dan Perdamaian” akan diselenggarakan pada 9-13 Juni dan akan memberikan ruang bagi dialog tentang bagaimana laki-laki dan perempuan dapat berkontribusi untuk membangun masyarakat dunia yang damai.
Seminar ini akan menambah upaya perempuan untuk memberikan kontribusi terhadap suatu ziarah ekumenis keadilan dan perdamaian konsisten dengan panggilan dari pertemuan baru-baru ini di WCC di Busan, Korea Selatan.
“Gereja Peduli Lingkungan: Ekologi, Teologi dan Keadilan dalam Praktik”, akan diadakan pada 23-27 Juni 2014 dan mengeksplorasi tanggung jawab komunitas global dalam mengatasi krisis ekologi dan pelestarian penciptaan.
Diskusi dan kegiatan di seminar tersebut akan mengeksplorasi hubungan antara ekologi, teologi dan keadilan, mendorong gereja-gereja untuk mengembangkan respons yang layak menuju dunia yang berkelanjutan.
Sekarang, pada tahun yang ke-8, “Membangun Komunitas Interfaith” adalah program tinggal bersama yang menyatukan peserta dari Kristen, Islam, agama Yahudi dan agama tradisi atau kepercayaan. Para peserta yang berusia antara 18-35 tahun datang untuk mempromosikan penghormatan dan kerjasama antar-agama. Seminar ini akan diselenggarakan dari 4-22 Agustus 2014.
Melalui pertemuan antariman tersebut, tiap peserta akan menantang stereotip keagamaan dan meningkatkan pemahaman betapa konflik dapat diselesaikan untuk membangun masyarakat yang saling bertanggung jawab.
Seminar yang disebut “Mengevaluasi Formasi Ekumenis untuk Pemimpin Gereja Migran” akan membahas tentang formasi ekumenis dapat dipromosikan bagi para pemimpin gereja migran, yang tampaknya akan memengaruhi lingkungan Kristen. Seminar ini akan diselenggarakan dari tanggal 1-5 September 2014.
Untuk keterangan lebih lanjut, kita dapat menghubungi Kelly Brownlee, melalui telepon, +41229607372 atau email: Kelly.Brownlee@wcc-coe.org
(oikumene.org)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...