Senjata Suriah akan Dihancurkan di Laut
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM – Senjata kimia milik Suriah rencananya akan dihancurkan di laut menggunakan kapal bantu Angkatan Laut Amerika Serikat, MV Cape Ray.
Seorang sumber mengatakan kepada BBC Newsnight, Jumat (29/11), berdasarkan rencana tersebut akan ada sebuah tempat pengolahan limbah menggunakan air yang menguraikan bahan kimia hingga ke level yang lebih aman.
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) menetapkan tanggal 31 Desember sebagai batas waktu bagi Suriah untuk menghilangkan zat beracun dari negaranya.
Menurut kabar yang beredar, Albania dan negara-negara lain akan menjadi tujuan untuk penghancuran bahan kimia itu. Namun, negara-negara itu bersikeras tidak akan menerima limbah itu, meski masyarakat internasional setuju pembuangan senjata kimia adalah salah satu masalah keamanan paling mendesak saat ini.
Proses itu akan menghasilkan sekitar 7,7 juta liter limbah cair. OPCW mengatakan cairan itu akan dikemas dalam 4.000 kontainer.
Masalah Keamanan
Batas waktu proposal untuk mengajukan pengambilan kargo berisi bahan-bahan limbah itu ditetapkan pada Jumat ini.
Cairan dalam kargo itu dikatakan sudah tidak begitu beracun dan sebanding dengan limbah industri pada umumnya. Namun, yang menjadi masalah, sejauh ini tidak ada yang bersedia membawa bahan kimia itu keluar dari Suriah, tempat perang saudara berkecamuk hingga menginjak tahun ketiga.
Bahan kemasan dan kontainer saat ini sedang dipindahkan oleh OPCW melalui Lebanon ke Suriah, dan dalam beberapa minggu ke depan diyakini konvoi tentara Suriah akan mulai memindahkan bahan kimia itu ke suatu pelabuhan di Mediterania.
Terdapat beberapa pertanyaan terkait seberapa aman proses pemindahan itu. Namun, hingga saat ini ini tim OPCW telah berhasil memenuhi tenggat waktu jadwal pelucutan senjata kimia Suriah. (BBC)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...