Sepuluh Penderita Kusta: Cuma Satu yang Kembali?
SATUHARAPAN.COM – ”Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?” (Luk. 17:17). Demikianlah tanggapan Yesus atas kembalinya seorang mantan penderita kusta. Ya, mengapa cuma satu orang yang kembali? Tak mudah menjawabnya? Lukas juga tidak menceritakan detail diskusi di antara mereka.
Tetapi, janganlah pula kita cepat menuduh kesembilan orang lainnya itu tak tahu terima kasih! Mungkin mereka ingin secepatnya mendapatkan pengesahan akan kesembuhan mereka. Label tahir dapat membuat mereka berkumpul kembali dengan keluarga. Pengesahan dari imam merupakan kunci penting dalam hidup selanjutnya. Tak heran, jika mereka tak begitu antusias kembali kepada Yesus, yang telah menyembuhkan mereka. Mungkin, mereka pikir Yesus pasti maklum. Bukankah Yesus sungguh peduli akan nasib mereka?
Memang hanya satu orang yang kembali. Bagi dia, persoalan pengesahan imam itu bisa menunggu. Dia hanya ingin memuliakan Allah. Dia menemui Yesus, tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya.
Kedua golongan orang itu mengambil keputusan yang masuk akal. Tak ada yang salah dengan pilihan mereka. Ketika dua pilihan sama benarnya, sama baiknya, dan sama tepatnya, maka yang harus menjadi bahan pertimbangan ialah mana yang tidak bisa menunggu untuk diselesaikan. Dengan kata lain: Mana yang harus dipriotaskan? Dan bicara soal prioritas pastilah hanya satu.
Itulah yang dilakukan orang Samaria mantan penderita kusta. Baginya, pertama, masalah pengesahan imam atas sakit kustanya bisa dicarikan waktu lain. Bukankah dia telah sembuh meski belum disahkan oleh imam? Kedua, dia agaknya tahu bahwa Yesus adalah Guru yang berkelana. Ketimbang para imam, Yesus jelas lebih sulit ditemui. Ketiga, agaknya orang Samaria tadi berpendapat, jangan tunda untuk melakukan kebaikan. Berterima kasih adalah sebuah tindakan baik. Dan dia tidak ingin menundanya.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...