Serangan Bersenjata Pada Perayaan Perkawinan di Gereja Koptik Mesir
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Tiga orang, termasuk seorang gadis usia delapan tahun tewas ketika seorang pria bersenjata menembaki sekelompok orang pada acara pernikahan di sebuah gereja Koptik di Kairo, Minggu (20/10) malam waktu setempat.
Kelompok ini menargetkan orang-orang yang baru keluar dari gereja di kawasan Al-Warrak Kairo bagian utara, kata kementerian dalam negeri Mesir. Dikatakan seorang gadis delapan tahun, seorang perempuan dan seorang pria meninggal, serta sembilan lainnya luka-luka dalam serangan itu.
Perempuan yang meninggal adalah ibu pengantik pria. "Ada dua pria yang mengendarai sepeda motor dan salah satu dari mereka melepaskan tembakan," kata kementerian itu.
Uskup Angelos dari Gereja Koptik di Inggris, mengatakan, serangan itu hal yang mengerikan karena dilakukan di tengah upaya Kristen dan Muslim untuk melanjutkan hidup terlepas dari antagonisme dan kekerasan.
Dia mengatakan, serangan terhadap orang Kristen telah berlangsung belakangan ini, dan memuncak dalam beberapa bulan terakhir karena situasi politik.
"Masih ada beberapa yang salah menuduh bahwa orang-orang Kristen bertanggung jawab atas tersingkirnya mantan presiden," kata dia dan menambahkan bahwa tidak ada pembenaran untuk membunuh seorang gadis delapan tahun.
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Tiga orang, termasuk seorang gadis usia delapan tahun meninggal ketika seorang pria bersenjata menembaki sekelompok orang pada acara pernikahan di sebuah gereja Koptik di Kairo, Minggu (20/10) malam waktu setempat.
Kelompok ini menargetkan orang-orang yang baru keluar dari gereja di kawasan Al-Warrak Kairo bagian utara, kata kementerian dalam negeri Mesi. Dikatakan seorang gadis delapan tahun, seorang perempuan dan seorang pria meninggal, serta sembilan lainnya luka-luka dalam serangan itu.
Perempuan yang meninggal adalah ibu pengantik pria. "Ada dua pria yang mengendarai sepeda motor dan salah satu dari mereka melepaskan tembakan," kata kementerian itu.
"Masih ada beberapa yang salah menuduh bahwa orang-orang Kristen bertanggung jawab atas tersingkirnya mantan presiden," kata dia dan menambahkan bahwa tidak ada pembenaran untuk membunuh seorang gadis delapan tahun.
Serangan Sektarian
Umat Kristen di Mesir yang sebagian besar adalah warga Gereja Koptik telah ditargetkan sejak penggulingan Mohammade Morsi dari kursi kepresidenan dan terutama sejak 14 Agustus, di mana aksi pendukung Morsi dibubarkan paksa oleh aparat keamanan.
Kelompok Islamis menuduh warga Kristen sebagai pihak yang menggulingkan Morsi yang didukung oleh Ikhwanul Muslimin. Persepsi ini dipicu oleh munculnya Paus Tawadros II bersama kepala militer, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi dalam sebuah acara.
Kelompok-kelompok HAM di Mesir menyebutkan bahwa warga gereja Koptik yang jumlahnya enam sampai 10 persen dari 85 juta orang Mesir telah diserang terutama di provinsi Minya dan Assiut di Mesir tengah.
Pada tanggal 9 Oktober lalu, Amnesty International yang berbasis di London, Inggris mengatakan bahwa lebih dari 200 properti milik orang Kristen diserang dan 43 gereja rusak berat di seluruh negara itu sejak 14 Agustus. (ahram.org.eg / aljazeera.com)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...