Serangan Boko Haram Bunuh 150 Orang
KANO, NIGERIA, SATUHARAPAN.COM – Lebih dari 150 orang, termasuk 38 polisi, pekan ini terbunuh dalam serangan oleh Boko Haram di Damaturu, kota di Nigeria Timur Laut, kata polisi, petugas penyelamat serta petugas kesehatan kepada AFP, Rabu (3/12).
Seorang petugas penyelamat senior dan seorang sumber medis di Rumah Sakit Khusus Sani Abacha di Damaturu mengatakan 115 jenazah dibawa ke kamar mayat setelah terjadinya serangan pada Senin.
Tidak jelas apakah mereka itu mayat para gerilyawan atau warga sipil.
"Keseluruhan 115 jenazah terlihat memakai pakaian sipil, namun tidak jelas apakah kesemuanya merupakan jenazah orang-orang yang bukan petempur," kata sumber-sumber tersebut.
Di antara mereka yang meninggal adalah dua dokter dan satu anggota staf politeknik federal di ibu kota negara bagian Yobe beserta dua anaknya.
Enam tentara juga terbunuh, kata para sumber. Emmanuel Ojukwu, juru bicara kepolisian federal Nigeria, mengatakan, "Ada 38 anggota kepolisian yang meninggal."
Sebagian besar polisi yang terbunuh itu berada di markas kepolisian di wilayah Gujba Road di kota itu, kata Ojukwu. Ia membenarkan kesaksian para warga bahwa fasilitas itu mendapat serangan.
Seorang warga setempat yang bernama Umar Sada mengatakan bahwa pada saat itu beberapa pria bersenjata, yang memulai serangan mereka pada pukul 4.45 waktu setempat (10.45 WIB) hari Senin, membakari barak-barak polisi.
Korban dalam jumlah banyak berjatuhan setelah meningkatnya serangan massal, yang dituding dilakukan oleh para militan yang sejak 2009 berperang dalam upaya membentuk negara Islamis garis keras di Nigeria Timur Laut.
Juga pada Senin, dua perempuan pembom bunuh diri meledakkan diri mereka di sebuah pasar di ibu kota negara Borno, Maiduguri. Peristiwa itu terjadi kurang dari satu minggu setelah dua perempuan lainnya menewaskan lebih dari 45 orang di lokasi yang sama.
Jumat lalu, dua pembom bunuh diri serta para pria bersenjata membunuh setidaknya 120 warga yang sedang salat di masjid pusat di Kano, kota di daerah utara yang telah berkali-kali digempur serangan-serangan Boko Haram.
Baik militer maupun pemerintah negara bagian Yobe mengatakan mereka tidak dapat memberikan komentar soal jumlah korban tewas ketika dihubungi AFP.
Namun, pasukan swadaya yang beroperasi di Damaturu pada Senin mengklaim bahwa lebih dari 40 anggota bersenjata Boko Haram tewas dalam pertempuran.
Sumber medis itu mengatakan ‘kemungkinan’ sebagian besar dari 115 yang tewas itu adalah para pemberontak.
Ia menambahkan, "Tim-tim penyelamat masih melakukan pencarian di semak-semak di seluruh kota, siapa tahu ada jenazah-jenazah lainnya yang ditemukan. Ada keyakinan bahwa orang-orang kemungkinan meninggal karena mengalami luka tembak ketika mereka sedang berupaya menyelamatkan diri."
Petugas penyelamat senior mengatakan 78 orang luka-luka dan 53 di antaranya sedang dirawat dan sudah dipulangkan. (AFP/Ant)
RI-Australia Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis
PERU, SATUHARAPAN.COM - Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ...