Serangan Bom, Mobil di Baghdad, 23 Tewas
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM- Sebuah bom mobil meledak pada hari Senin (20/3) malam di ibu kota Irak, Baghdad, dan menewaskan 23 orang. Namun sebelumnya, AFP melaporkan sedikitnya 15 orang tewas dan 33 terluka, menurut pernyataan seorang pejabat kementerian dalam negeri.
Ledakan itu terjadi pada sekitar pukul 19:00 waktu setempat di kawasan bisnis yang sibuk di Hay Al-Amel, sebelahbarat kota, katanya.
Sejauh inui belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu. Namun selama ini digaan diarahkan kepada serangan bunuh diri oleh kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).
Kelompok jihad Islam radikal itu sekarang berada di bawah serangan di benteng mereka di Mosul, kota terbesar kedua Irak. ISIS berkuasa di kota itu sejak bulan Juni 2014, dan menguasai sebagian lain wilayah negara tetangga, Suriah.
Pasukan pemerintah Irak yang didukung oleh koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat tengah berusaha merebut kembali kota Mosul.
Sementara itu, ledakan bom lain terjadi di utara dan barat Baghdad dan menewaskan dua warga sipil dan melukai lima orang lainnya pada Senin, menurut sumber polisi yang dikutip Iraqi News.
Sebuah bom ditempatkan di sisi jalan dekat pasar yang populer di Shatt Al-Taji, utara ibu kota. Menewaskan seorang warga sipil dan melukai empat orang lainnya, menurut laporan Alsumaria News mengutip sumber polisi mengatakan.
Ledakan lain mengguncang distrik Al-Forat, di barat Baghdad, dari sebuah bom yang dipasang di bawah kendaraan sipil, menewaskan sopir dan melukai sejumlah orang lain.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas kedua pemboman itu. Namun militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas beberapa ledakan berdarah dan serangan yang melanda ibu kota dalam beberapa bulan terakhir, yang memakan korban di kalangan warga sipil dan pasukan keamanan.
Menurut catatan badan bantuan PBB di Irak (UNAMI), kekerasan di negara itu selama Februasi menyebabkan hampir 392 orang tewas dan 613 luka-luka. Baghdad adalah yang paling terpengaruh kedua dari serangan teror, di mana 120 orang menjadi korban dan 300 luka-luka.
Beberapa pengamat menduga ISIS mulai meningkatkan serangan di luar kota Mosul, di mana kelompok itu mulai terdesak sejak sejak Oktober. Mereka juga tengah beralih ke perang gerilya dalam mempertahankan kota Mosul.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...