Serangan Pemberontak di Thailand Selatan, 15 Tewas
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM-Gerilyawan separatis di Thailand Selatan diduga melakukan serangan yang diduga menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai empat sukarelawan pertahanan desa.
Tembakan dilakukan pada larut malam hari Selasa (5/11) pada sebuah pos pemeriksaan keamanan di selatan Thailand yang bergolak, kata pejabat keamanan setempat, Rabu (6/11), seperti dikutip Reuters.
Para penyerang di Provinsi Yala, Thailand bagian selatan, itu menggunakan bahan peledak dan paku yang tersebar di jalan untuk menghalangi para pengejar, pada Selasa malam. Serangan itu disebutkan oleh pihak berwenang sebagai serangan senjata terbesar dalam beberapa tahun terakhir di Thailand.
"Ini sepertinya pekerjaan para pemberontak," kata Kolonel Pramote Prom-in, juru bicara keamanan regional. "Ini adalah salah satu serangan terbesar dalam beberapa kali serangan," katanya.
Pemberontakan separatis telah berlangsung dalam satu dasawarsa di provinsi mayoritas Muslim-Melayu di Thailand, Yala, Pattani, dan Narathiwat. Sementara sebagian besar penduduk Thailand beragama Buddha. Konflik dengan kelompok separatis ini telah menewaskan hampir 7.000 orang sejak 2004, menurut Deep South Watch, yang memantau konflik kekerasan di sana.
Namun sejauh ini tidak ada kelompok yang mengklaim tanggung jawab atas serangan itu, seperti yang biasa terjadi dengan serangan di Thailand selatan sebelumnya.
Kelompok pemberontak menyebut bahwa Provinsi Yala, Pattani, dan Narathiwat adalah bagian dari kesultanan Muslim Melayu yang merdeka, sebelum Thailand mencaplok mereka pada tahun 1909. Beberapa kelompok pemberontak di selatan mengatakan mereka berjuang untuk mendirikan sebuah negara merdeka.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...