Serangan Roket Israel ke Eilat di Semenanjung Sinai
SINAI, SATUHARAPAN.COM – Israel menembakkan roket ke bagian selatan resor Eilat ,Selasa (13/8) pagi, namun meletus di udara dekat perbatasan dekat Semenanjung Sinai, Mesir. Militan Islam di Semananjung mengatakan bahwa penembakan roket tersebut berkaitan dengan tewasnya empat gerilyawan di Sinai pada Jumat (9/8) lalu.
Sirene serangan udara terdengar dan ledakan bergema di sekitar bukit-bukit di tepi Teluk Aqaba. Saksi dan media berita Israel mengatakan, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban dan tidak ada kerusakan yang terjadi.
Mantan penasihat keamanan nasional Israel, Dani Arditi, mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya roket tersebut ditembakan ke Eilat, tapi justru pertama kalinya Iron Dome dicegat untuk diluncurkan.
Israel sementara mulai menutup bandara kotanya pada hari Kamis (8/8). Israel juga telah melakukan pertahanan roket di dekat perbatasan selatan dengan Mesir.
Kekerasan di Sinai mulai terjadi pasca tergulingnya mantan Presiden Hosni Mubarak oleh pasukan sekutu pada tahun 2011 silam. Kejadian tersebut meningkat kembali sejak Mohammed Morsi digulingkan darui kursi kepresidenan dan pendukungnya melancarkan protes hingga sekarang.
Magles Syura al-Mujahidin, sebuah faksi Islam garis keras di jalur Gaza mebenarkan telah terjadi penembakan di Eilat. Serangan Israel dengan pesawat tanpa awak menewaskan empat Mujahidin dari pasukan Maglis Syura al-Mujahidin di Sinai.
Walikota menjamin bahwa kondisi Eilat dan kota-kota di Israel lainnya akan membaik, termasuk pariwisata dan ekonomi, serta tidak perlu ada kepanikan dalam kejadian tersebut.
Al-Qaeda menuduh Israel yang telah melakukan serangan rudal tersebut pada Jumat (9/8) lalu di Sinai, tetapi Israel menolak tuduhan tersebut. Angkatan bersenjata Mesir mengatakan bahwa salah satu helikopter menembakkan rudal ke arah pejuang Al-Qaeda.
Sinai merupakan kota demiliterisasi sebagai bagian dari perjanjian damai antara Israel dan Mesir pada tahun 1979. Namun Israel telah mengizinkan Mesir untuk mengirim pasukan ke daerah itu untuk memerangi gerilyawan dan penyelundupan senjata oleh pasukan Palestina ke jalur Gaza.
Semenanjung Sinai telah lama menjadi permasalahan di Mesir dan negara-negara tetangganya. Namun sebagian besar wilayah tersebut sudah tidak berpenghuni. Semenanjung Sinai merupakan perbatasan dengan jalur Gaza Palestina dan Terusan Suez yang menghubungkan Asia ke Eropa. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
OpenAI Luncurkan Model Terbaru o3
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Dalam rangkaian pengumuman 12 hari OpenAI, perusahaan teknologi kecerdasan...