Siap dan Bijak Menyikapi Perubahan
Dalam keadaan apa pun kita dituntut bersikap dan bertindak sebagai hamba Tuhan.
SATUHARAPAN.COM – Kesepuluh gadis dalam perumpamaan Yesus itu—yang terekam dalam Matius 25:1-13—merupakan orang baik. Kalau nggak baik, mana bisa mereka dipilih menjadi penyambut mempelai. Yang pasti mereka adalah orang-orang yang dipercaya menjalankan sebuah tugas. Itu berarti mereka juga orang pilihan.
Mereka bukan sekelompok gadis jahat. Mereka adalah orang-orang tulus yang senang mendapatkan tugas sebagai penyambut mempelai. Tetapi, yaitu tadi, di mata Yesus mereka bodoh karena tidak membawa minyak cadangan. Mereka disebut bodoh karena tidak siap merespons perubahan.
Mempelai itu terlambat. Mereka tidak mampu merespons kemungkinan itu. Mereka pikir semua akan baik-baik saja. Ketika mempelai datang, habislah minyak dalam pelita mereka. Artinya, mereka tidak dapat lagi menjalani tugas itu. Ya, apa artinya penyambut mempelai tanpa pelita yang menyala. Mereka tidak dapat lagi menjalani tugas mereka dengan baik. Akibatnya, mereka ditolak Sang Mempelai.
Kita juga tidak bisa mengatakan bahwa gadis-gadis yang membawa minyak cadangan sebagai orang yang tidak mau berbagi, tidak setia kawan. Tidak. Perhatikan logisnya pola pikir mereka: ”Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu” (Mat. 25:9). Fokus mereka adalah pada tugas penyambutan itu. Visi mereka hanya satu: misi terselesaikan! Dan itu mungkin tidak akan terjadi jika mereka membagikan minyak cadangan mereka kepada gadis-gadis yang kehabisan minya.
Kisah lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh itu memperlihatkan betapa pentingnya menanggapi perubahan. Pada kenyataannya, tidak ada yang pasti di dunia ini. Namun, dalam ketidakpastian itu, panggilan kita tetap: menjadi hamba Tuhan.
Dalam keadaan apa pun kita dituntut bersikap dan bertindak sebagai hamba Tuhan. Itulah makna dari tindakan berjaga-jaga! Yakni selalu siap bersikap dan bertindak sebagai hamba! Itu berarti fokus pada setiap tanggung jawab yang dianugerahkan kepada kita! Dan tentunya, siap dan bijak menanggapi perubahan!
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Operasi Mulai ...
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM-Sindikat uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar te...