Siapakah Salah Abdeslam?
BELGIA, SATUHARAPAN.COM – Kepolisian Nasional Prancis mengeluarkan surat perintah penangkapan pada hari Minggu (15/11) untuk Salah Abdeslam, warga negara Prancis kelahiran Belgia yang kini menjadi buronan polisi internasional terkait serangan mematikan di Paris akhir pekan lalu.
Abdeslam diduga terlibat langsung dalam serangan tersebut. Kepolisian Prancis menggambarkan dia sebagai seorang pria berusia 26 tahun dengan tinggi badan mencapai 170 cm dan ‘berbahaya’.
Menurut terjemahan dari peringatan yang diposting di Twitter, Polisi Prancis mengatakan, “Orang ini berbahaya, jangan berinteraksi dengan dia.”
Abdeslam diduga membantu dengan menyediakan logistik dan menyewa salah satu mobil yang digunakan untuk mengangkut para pelaku dan senjata. Saudaranya, Ibrahim Abdeslam disebut sebagai salah satu pelaku bom bunuh diri. Keduanya tinggal di Belgia selama bertahun-tahun, kata seorang pejabat senior intelijen Eropa kepada Washington Post. Sedangkan saudaranya yang lain, Mohammed Abdeslam, mungkin ada di salah satu dari tujuh orang yang ditahan oleh polisi di distrik Molenbeek pada hari Sabtu (14/11).
Penyidik masih mencari setidaknya satu orang lagi dalam serangan yang menewaskan 129 orang dan melukai ratusan lainnya di enam lokasi di dalam dan sekitar Paris. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku telah bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok militan tersebut dan otoritas Prancis mengakui bahwa serangan yang terkoordinasi dengan baik itu didalangi oleh delapan orang. Polisi mengatakan tujuh penyerang tewas, satu orang ditembak polisi sementara enam lainnya tewas dengan meledakkan rompi bunuh diri yang mereka kenakan, kata The Guardian yang berbasis di Inggris.
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazenevue mengatakan para penyerang telah “dipersiapkan di luar negeri dan mungkin telah dimobilisasi oleh para teroris yang tinggal di Belgia dan beberapa pihak yang berkepentingan – hasil investigasi nantinya akan memberikan kita tambahan informasi – terhadap keterlibatan mereka dalam serangan di Prancis tersebut."
Salah seorang tersangka yang tidak diketahui kewarganegaraannya, tampaknya pernah berstatus sebagai migran asal Suriah. Setidaknya, tiga orang penyerang adalah warga negara Prancis dan dua orang lainnya tinggal di daerah Brussels, menurut pihak berwenang Belgia.
Menteri Dalam Negeri Belgia, Jan Jambon, ISIS menggunakan peralatan Sony PlayStation 4 untuk berkomunikasi satu sama lain dan menjelaskan rencana serangan tersebut. Hingga saat ini, masih belum jelas apakah militan yang terlibat dalam serangan pada hari Jumat (13/11) benar-benar menggunakan PS4, tetapi riset membuktikan bahwa konsol game populer ini telah terbukti menjadi cara efektif untuk melakukan komunikasi secara rahasia yang sangat sulit untuk dipantau. (ibtimes.com)
Editor : Eben E. Siadari
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...