Sidang MPL PGI: Kesederhanaan Taklukkan Keserakahan di Hati
PARAPAT, SATUHARAPAN.COM – Bishop Darwis Manurung, STh, M.Psi, Pemimpin Gereja Methodist Indonesia (GMI) menyebut bahwa semangat untuk kesederhanaan dapat menaklukkan keserakahan yang menguasai hati setiap umat manusia.
Keserakahan yang dapat menjadi gelora samudra yang menakutkan haruslah ditentang oleh seluruh umat Kristen.
“Pemicu gelora itu adalah hati. Hati yang sederhana dapat menaklukkan keserakahan yang mencoba menguasai kita,” kata Darwis saat memberi khotbah di upacara pembukaan Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di Lapangan Open Stage Pagoda, Parapat, Sumatera Utara, hari Jumat (22/1).
“Namun demikian Allah tidak otomatis mengangkat kita dari samudra raya, tetapi Allah senantiasa mengulurkan tangannya senantiasa menyediakan pertolongan. Sebab itu, saat kita menggapai tangan Tuhan, maka di saat itulah kita diangkat dan dibebaskan dari samudra raya,” kata dia.
Darwis menambahkan buah dari setiap orang yang diangkat dari samudra raya ialah keugaharian yang akan menciptakan solidaritas, memelihara keberagaman.
“Sidang MPL ini akan mengajak kita semua mengungkapkan hati, menyambut uluran tangan Tuhan, yang membuat kita memiliki hati yang sederhana sehingga menciptakan solidaritas dan keberagaman di bumi Indonesia,” kata dia.
Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPL-PGI) dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Pdt. DR. Henriette Hutabarat-Lebang, dengan pemukulan gong usai ibadah, disaksikan para pimpinan sinode, anggota MPL-PGI, pejabat pemerintah daerah serta seluruh undangan, dan jemaat.
Sebelumnya, prosesi Pembukaan Sidang MPL-PGI diawali pawai yang diikuti oleh MPH-PGI, pemimpin pemerintah daerah, mitra PGI dari dalam dan luar negeri, pendeta, mahasiswa serta jemaat, dari HKBP Parapat menuju Lapangan Open Stage Pagoda, Parapat. Meski terik panas matahari menyengat namun hal itu tidak mengurangi sukacita mereka untuk mengikuti pawai tersebut.
Sejumlah paduan suara, di antaranya paduan suara GMI Bandar Baru Sibolangit, Sumut, paduan suara Immanuel dari Universitas Methodist Indonesia, Medan, turut ambil bagian dengan menaikkan puji-pujian.
Sementara itu, Pdt. Henriette Hutabarat-Lebang dalam sambutannya menegaskan, bahwa Allah yang setia memelihara seluruh ciptaannya, menolong, menguatkan bahkan mengangkat kita dari berbagai kemelut yang dihadapi baik sebagai keluarga, gereja, masyarakat, dan sebagai bangsa.
“Keyakinan ini akan mempertahankan kita untuk maju bersama-sama menumbuhkembangkan semangat persaudaraan, dan menghargai keberagaman yang ada,” kata dia.
Perempuan yang biasa Erry ini menambahkan kehadiran gereja di tengah masyarakat majemuk Indonesia, menasihati kita untuk mengusahakan kesejahteraan di kota maupun kesejahteraan desa.
“Sebab kesejahteraan-Nya adalah kesejahteraan kita juga. Firman Tuhan ini mendorong kita untuk menghargai keberagaman dalam komunitas di mana pun kita berada. Mengembangkan sikap hidup yang bersahabat dengan semua orang apa pun latar belakangnya, dan dengan semua ciptaan Allah, termasuk memelihara Danau Toba,” kata Erry.
Ditambahkan pula, kita perlu belajar untuk mengatasi nafsu keserakahan, yaitu kecenderungan memupuk banyak hanya untuk diri sendiri, dan melupakan atau mengabaikan orang lain. Sebab itu pentingnya spiritualitas keugaharian, menerima dan mensyukuri berkat Tuhan seraya membagi kehidupan kepada siapa pun, termasuk memelihara ciptaan Allah. Karena bumi ini adalah rumah kita bersama.
Kegiatan pembukaan Sidang MPL-PGI yang berlangsung sekitar tiga jam ini, ditutup dengan berbagai kesenian dan budaya dari etnis Batak. (pgi.or.id)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...