Sigrid Kaag Pimpin Tim Pemusnahan Senjata Kimia Suriah
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon telah menunjuk seorang perempuan dari Belanda, Sigrid Kaag, sebagai koordinator misi khusus bersama pemusnahan senjata kimis di Suriah.
Kaag memimpin tim gabungan dari PBB dan Organisasi Perlarangan Senjata Kimis (OPCW) dan mulai bekerja hari Rabu (16/10). Tim akan mengawasi pemusnahan stok senjata kimia dan fasilitas produksi.
Sekjen PBB muncul dengan Kaag dalam sebuah jumpa pers di Markas Besar PBB di New York. Ban mengatakan pihaknya akan konsultasi secvara erat dengan Direktur Jenderal OPCW, Ahmet Üzümcü.
"Sebagai Koordinator khusus, (Kaag) akan bertanggung jawab untuk mengawasi semua kegiatan di lapangan yang dilakukan oleh OPCW dan personil PBB," kata Ban. "Dia akan bekerja secara langsung untuk saya dan Direktur Jenderal OPCW, dan akan berlokasi di Siprus, di mana misi bersama akan berbasis."
Peran Kaag ini termasuk memastikan akses dan keamanan bagi inspektur OPCW, serta tersedianya logistik, komunikasi, dukungan medis, administrasi dan kebijakan. Dia juga harus mengkoordinasikan pemberian bantuan internasional untuk menyelesaikan penghapusan program senjata kimia Suriah sesuai dengan keputusan Dewan Keamanan dan Dewan Eksekutif OPCW.
Kaag saat ini bekerja untuk Program Pembangunan PBB (UNDP) dan sebelumnya bekerja untuk UNICEF.
Ban mengatakan, sementara upaya untuk menghilangkan senjata kimia Suriah berjalan, PBB tetap focus pada penghentian kekerasan dan penyelesaian politik.
Suriah Masih Berbahaya
Kepada pers , Ban mengatakan bahwa di Suriah masih berbahaya dan tak terduga. "Situasi kemanusiaan memburuk. Pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Dewan Keamanan dua pekan lalu meminta semua pihak untuk mengakhiri kekerasan dan berhenti menargetkan warga sipil. Sangat penting untuk mengganti kata ke dalam tindakan.”
Ban mengatakan tentang upaya untuk menyelenggarakan Konferensi Jenewa II pada bulan November. Perwakilan Khusus Gabungan, Lakhdar Brahimi, akan mengunjungi Suriah untuk konsultasi dengan pihak-pihak kunci yang terkait dengan konferensi tersebut.
Ban menyerukan semua bekerja untuk perdamaian dan situasi baru, Suriah yang demokratis. Dia meminta semua fokuspada keberhasilan konferensi, bukan pada aksi militer.
Sementara itu, juru bicara PBB, Martin Nesirky, mengatakan bahwa misi bersama telah melakukan verifikasi di 11 lokasi di Suriah. Tim juga mengawasi penghancuran peralatan penting di enam lokasi, serta beberapa lokasi dengan kerusakan senjata yang disebut Kategori 3 Tim telah membongkar amunisi senjata kimia, kata dia. (un.org)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...