Simpatisan NIIS Ancam Rusak Borobudur, Keamanan Ditingkatkan
• Sumber ancaman media sosial yang baru berumur sehari.
• Pengamanan di lokasi sudah ditingkatkan.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Fan Page Facebook ‘We Are All Islamic State’ mengunggah foto Candi Borobudur disertai ancaman akan menghancurkannya, Jumat (15/8).
"Inshaa Allah, akan dihancurkan oleh Mujahidin Khilafah Islamiyah!!!." Tertulis di media sosial tersebut.
Walau belum jelas, ini pekerjaan orang iseng atau ancaman serius, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Ronny F Sompie menyatakan, apabila ancaman itu benar Polri dipastikan akan mengambil sikap.
"Dipastikan Polri akan ke wilayah tersebut untuk mengantisipasi adanya ancaman. Namun saat ini pengamanan rutin sudah ada di lokasi dan akan dikoordinasikan," kata Ronny di Jakarta, Kamis (21/8).
Bahkan, ia berjanji akan segera berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Tengah untuk mengamankan warisan dunia tersebut.
Begitu juga dengan pihak militer. Sehari sebelum Ronny berkomentar, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo mengajak masyarakat menjaga dan mengamankan situs candi Buddha terbesar di Asia Tenggara itu.
"Pengamanan itu menjadi tugas personel keamanan. Selain itu, kita juga mengajak masyarakat untuk ikut membantu menjaga dan mengamankan Candi Borobudur itu," kata Sunindyo sebelum menjadi pembicara dalam kuliah umum untuk mahasiswa baru di UNS Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Pengetatan Pengamanan
Kapolres Magelang AKBP Murbani Budi Pitono SIK MSi menanggapi ancaman ini, "Karena itu kita mempunyai kewajiban menjaga untuk kelestariannya," kata AKBP Murbani didampingi Waka Polres Magelang Kompol Yuyun Arief KH SIK SH MSi, Kamis, sebab Candi Borobudur adalah warisan budaya.
Untuk mengantisipasinya, pengamanan optimal dilakukan di kawasan Candi Borobudur dan sekitarnya. Tidak hanya di areal bangunan utama Candi Borobudur yang ada di zona 1, tetapi juga di kawasan zona 2 areal Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) maupun di tengah masyarakat di Borobudur. Pengamanan ini dilakukan bekerja sama dengan TNI, pihak Balai Konservasi Borobudur maupun lainnya. "Setiap hari kita rata-rata menerjunkan 1 kompi pasukan," tambah Kapolres Magelang.
Analisis
Namun, ada yang tidak wajar. Laman Facebook ‘We Are All Islamic State’ baru dibuat sehari sebelum unggahan ancaman terhadap Borobudur, Kamis (14/8). Namun, dua media langsung melansirnya hanya terpaut enam jam setelah ancaman itu dimuat, tanpa menyebut klarifikasi sumber. Yang menarik, tanggapan pihak keamanan terkesan berlebihan. (dbs)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...