Sisa Fondasi Bangunan Ruko Jatinegara Sulit Dibersihkan.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dardi, Kepala Pengawas Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane Ciliwung (BBWSCC) dari Kementerian Pekerjaan Umum mengatakan kesulitan terbesar yang dihadapi pihaknya dalam mengerjakan proyek penahan banjir Sungai Ciliwung adalah merapihkan dan membereskan berbagai bongkahan hasil pembongkaran gedung yang tidak dapat diangkut dalam proses satu kali. Dia menyatakan hal ini seperti tertuang pada beritajakarta.com pada Minggu (2/11).
“Sisa fondasi bangunan bekas bongkaran sulit untuk dibersihkan. Fondasi bangunan terlalu dalam tertancap di tanah sehingga memerlukan alat berat untuk membersihkan sisa bangunan tersebut,” Dardi menjelaskan.
Dardi mengemukakan saat ini proses pembangunan beton penahan banjir, yang dilakukan di sebelah gedung bekas toko yang telah dirobohkan di pinggir Sungai Ciliwung tersebut mencapai 75 persen.
Proses pembetonan yang dikerjakan Kementerian PU adalah proses membangun sebuah dinding turap yang berfungsi sebagai pencegah luapan air agar tidak mauk ke pemukiman penduduk.
Proses pembetonan yakni pembangunan dinding turap sepanjang 120 meter, tinggi 5 meter, dan lebar 3,5 meter.
“Semoga pertengahan November nanti semuanya bisa rampung," Dardi menambahkan.
Dardi menambahkan dengan sisa deadline yang ada pihaknya berencana menambah tenaga kerja menjadi 70 orang saat ini baru ada 50 orang pekerja. Upaya itu dilakukan Kementerian PU sebagai langkah preventif untuk mencegah bahaya banjir.
"Upaya kita menambah jumlah pekerja untuk mempercepat proses pembangunan tembok beton tersebut," Dardi mengungkapkan.
Diakui Dardi, proses pengerjaan sempat molor dari jadwal karena sejumlah kendala, diantaranya pengerjaan proyek normalisasi kali untuk mencegah banjir di ibu kota terus dikebut. Salah satunya proyek normalisasi Kali Ciliwung di Jalan Matraman Raya, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Pada pemberitaan satuharapan.com Minggu (19/10) menyebut Kawasan pertokoan di Jalan Raya Jatinegara Barat, Jakarta Timur mulai dibangun dinding turap di pinggir Sungai Ciliwung. Pertokoan di tikungan jalan yang menuju Pasar Jatinegara, Kampung Pulo, dan Bukit Duri tersebut dikosongkan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) pada Rabu (27/8). Dahulu tempat tersebut merupakan pertokoan seluas 10 hingga 15 meter persegi. Saat itu pembongkaran dilakukan menggunakan tiga alat berat serta dua unit mobil pemadam. (beritajakarta.com).
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...