Siswi SD AS Sukses Perjuangkan Gambar Perempuan pada Dolar
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Keuangan Amerika Serikat Rabu (17/6) lalu mengumumkan secara resmi rencana negara itu untuk mendesain ulang uang kertas pecahan 10 dolar pada tahun 2020. Kementerian itu juga mengatakan akan menampilkan gambar perempuan pada uang pecahan itu, namun belum memutuskan gambar siapa yang akan dipakai.
Ternyata seorang siswi Sekolah Dasar yang masih duduk di kelas empat, merupakan 'pelopor' munculnya gagasan menampilkan perempuan di lembaran dolar AS itu. Sofia namanya, kelahiran Massachusetts.
Ceritanya, awal tahun lalu ia berkesempatan mengunjungi Kementerian Keuangan AS bersama kedua orang tuanya. Di sana mereka diberi kesempatan melihat-lihat dan mempelajari bagaimana proses pencetakan uang. Lalu ketika hendak pulang, Sofia meninggalkan surat yang ditujukan kepada Presiden AS. Pada surat itu, ia meminta Presiden mempertimbangkan menggunakan gambar perempuan pada pecahan uang kertas 20 dolar AS.
"Dear mr President, I am writing to know why aren't any woman on the Dollars/coin for the United States. I think there should be an woman on Dollar/coin," tulisnya, lewat tulisan tangan yang khas anak-anak.
Dalam suratnya itu, ia juga secara spesifik membuat daftar perempuan yang menurutnya layak untuk menjadi kandidat penghias uang dolar AS. Di dalamnya, termasuk Michelle Obama, Hillary Clinton, Helen Keller dan juga Emily Dickinson. Namun, di urutan pertama ia menyebut Anne Hutchinson, perempuan pembela hak-hak perempuan.
“Saya sedang mempelajari Ann Hutchinson, yang berjuang membela hak-hak perempuan," katanya kepada Time. "Maka saya berpikir, mengapa tidak ada perempuan pada pecahan uang dolar?" kata dia.
Setahun sejak suratnya, muncul kampanye dari kalangan akar rumput yang menyuarakan agar gambar perempuan dipakai dalam mata uang dolar, khususnya pecahan 20 dolar. Mei lalu, gerakan yang disebut Women on 20s itu sudah mengumpulkan 600.000 pendukung dalam petisi yang mereka galang di internet. Dalam polling yang mereka adakan, nama Harriet Tubman, seorang perempuan kulit hitam pembela hak asasi manusia, muncul sebagai kandidat yang paling dipilih untuk menggantikan gambar Alex Hamilton di pecahan 20 dolar.
Pengumuman Kementerian Keuangan pada hari Rabu lalu yang menyatakan akan mendesain ulang pecahan 10 dolar dan akan menampilkan tokoh perempuan, tampaknya menjadi jawaban atas tuntutan itu. Kendati yang akan didisain ulang adalah pecahan 10 dolar dan bukan 20 dolar seperti yang dituntut, Sofia mengatakan dirinya puas.
"Saya sangat gembira mengetahui bahwa mereka akan benar-benar memakai gambar perempuan pada mata uang," kata Sofia, yang didaulat menjadi duta junior pada gerakan Woman on 20s. "Saya tidak peduli walau itu bukan di uang pecahan 20 dolar, saya hanya ingin gambar perempuan ada di mata uang," tutur dia.
Sofia mengakui sejak keterlibatannya dalam Woman on 20s, ia menjadi terkenal terutama di kelasnya. "Kapan saja ada berita saya, saya selalu menunjukkannya kepada teman-teman dan guru memperbolehkannya."
Di atas semua itu, Sofia mengatakan ada satu pelajaran penting baginya dari kejadian ini, yaitu pentingnya bersuara. "Saya berpikir bila seseorang memiliki gagasan dan gagasan itu dianggap penting, maka hal itu harus dikemukakan."
"Mereka dapat melakukan banyak hal, walaupun mereka anak-anak," kata dia.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...