Siti Zuhro: Indonesia Masih Transisi Demokrasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Siti Zuhro dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan Indonesia saat ini masih berada dalam transisi demokrasi. Menurut dia hal ini karena ada hibrida, mix system yang menghasilkan sistem gado-gado di Indonesia saat ini.
“Kawin antara sisa-sisa rezim Orde Baru dengan nilai-nilai demokrasi yang ingin kita terapkan,” kata Siti Zuhro usai peluncuran Indeks Demokrasi Indonesia 2013 di Kuningan Jakarta pekan lalu.
Dia menjelaskan transisi demokrasi ini terjadi supaya negara jangan terlalu kencang menuju demokrasi sehingga nilai-nilai lama cepat hilang.
“Oleh karena itu pasti ada interupsi seperti ini. Tarik menarik itu akan terjadi. Kekuatan progresif maupun konservatif terus akan melakukan tarik menarik,” kata Siti Zuhro.
Menurutnya Indonesia secara umum masih menampakkan kondisi partai yang sakit. Pemilunya banyak kecurangan atau menggunakan politik uang. “Ada distorsi atau penyimpangan. Kalau Pemilunya sakit, maka yang duduk di Dewan pun pasti kurang representatif.”
Dia menjelaskan indikator negara demokrasi itu masyarakatnya toleran. “Masyarakat tidak menggunakan kekerasan, itulah demokrasi. Demokrasi hadir untuk mengurangi kekerasan.”
Dia berharap pemilihan presiden dapat mendesakkan agenda masyarakat sipil. Tetapi kesulitannya jumlah golput masih tinggi. Seperti pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta, disebutkannya tingkat presentase golput masih di atas 30 persen.
“Kalau pasangan calon, capres cawapres menarik, maka antusiasme masyarakat itu akan bangkit. Ada antusiasme, animo masyarakat yang positif, mengapa saya tidak menggunakan hak pilih saya,” kata dia.
“Masyarakat urban ibu kota harus punya kesadaran politik yang tinggi. Tidak hanya mengkritisi. Tetapi harus menggunakan hak pilihnya, ada keberpihakan dari masyarakat ikut serta menentukan siapa calon yang tepat,” pungkasnya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...