Sri Lanka Tolak Kedatangan Pejabat Wanita AS
KOLOMBO, SATUHARAPAN.COM – Sri Lanka menolak pejabat hak-hak perempuan Amerika Serikat untuk memasuki negaranya, hanya beberapa hari setelah utusan senior lain diduga memberikan catatan buruk terhadap HAM di Kolombo, kata kedutaan AS, Selasa.
Dubes AS yang kerap menyoroti isu-isu perempuan Catherine Russell dijadwalkan mengunjungi Sri Lanka menjelang pertemuan Dewan HAM PBB bulan depan di mana Kolombo bakal menghadapi kecaman terbarunya.
Seorang juru bicara kedutaan AS mengatakan, sungguh "disesalkan" Kolombo menolak untuk memberikan Russell visa kunjungan yang direncanakan bulan ini.
"Mandat Duta Russell adalah untuk mempromosikan stabilitas, perdamaian, dan pembangunan dengan memberdayakan perempuan secara politik, sosial, dan ekonomi di seluruh dunia," kata juru bicara itu.
Penolakan itu datang setelah Nisha Biswal, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Asia Selatan dan Tengah, mengatakan kepada wartawan pada Sabtu bahwa AS prihatin dengan situasi hak asasi manusia yang memburuk, selama kunjungannya ke pulau tersebut.
Pada akhir dua hari perjalanannya, Biswal juga mengatakan AS khawatir tentang melemahnya penegakan hukum dan meningkatnya tingkat korupsi dan pengampunan hukuman di Sri Lanka sejak konflik yang bergulir 37 tahun berakhir pada Mei 2009.
Sri Lanka menolak komentar tersebut yang dianggap "jelas tidak adil" dan menuduh Biswal menginginkan orang-orang untuk meyakini hal-hal terburuk di pulau tersebut. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...