Stabilkan Harga Pangan Akhir Tahun, Pemprov DKI Gandeng BUMN PT RNI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM Masyarakat selalu membutuhkan barang-barang konsumsi seperti daging, beras, gula dengan harga yang terjangkau, dan pada titik-titik yang sebarannya semakin merata. PD Pasar Jaya dalam merespon hal tersebut, bekerjasama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT. RNI) untuk menjadi penyangga dalam menyiapkan produk-produk konsumsi yang dibutuhkan terutama menjelang akhir tahun seperti sekarang.
Ini merupakan sejarah baru karena pemda mau bekerja sama dengan BUMN untuk melakukan penetrasi pasar dan menstabilkan harga, karena masyarakat Jakarta dalam era Pak Jokowi ingin punya stok cukup tapi harga terjangkau, jelas Presiden Direktur PT. RNI, Ismed Hasan Putro yang ditemui usai acara penandatanganan MoU PD Pasar Jaya dengan Polda Metro Jaya di Balai Kota, Senin (23/12).
BUMN perkebunan ini, sebagaimana dikatakan Ismet, menjamin akan menyiapkan berapapun kebutuhan produk konsumsi di Jakarta, dengan harga yang tentunya sesuai dengan harga pasar.
Pemda DKI memang memiliki BUMD sendiri seperti PT Food Station Tjipinang Jaya dan PD Dharma Jaya yang bisa memasok daging, dan kebutuhan pangan lainnya. Tapi dalam kerjasamanya dengan BUMN kali ini, menurut Ismet hal ini dalam rangka memberi perkuatan dan sinergi, karena tanggung jawab itu akan semakin ringan kalau banyak tangan yang membantu.
Dalam konteks ini ada PD Pasar Jaya, PD Dharma Jaya, PT RNI dan mungkin nanti ada bantuan Bulog (Badan Urusan Logistik) juga, untuk bersama-sama menyangga kebutuhan pangan Jakarta.
Tapi yang paling penting sekali ke depan kita harus bangun kemandirian pangan untuk kebutuhan masyarakat karena semua tidak bisa impor. Memang benar dengan impor akan stabilkan harga, tapi itu bisa mematikan petani. Baik petani beras, tebu, CPO (kelapa sawit) akan terbunuh jika kebijakan impor tidak memihak. tandas Ismet.
Bergantung Daerah Lain
Jakarta akan selalu tergantung dengan daerah-daerah lainnya dalam produksi bahan pangan, karena diakui Djangga bahwa lahan di Jakarta untuk petanian memang tidak ada.
Oleh sebab itu, seperti dikatakan Djangga Lubis selaku Direktur Utama PD Pasar Jaya, pihaknya melakukan kerjasama untuk pemasaran dan pendistribusiannya.
Dikatakan Djangga, kerjasama tersebut untuk memenuhi kebutuhan di antaranya yaitu untuk beras 250 ton per hari, gula 300 ton per hari, daging ayam 600 ton per hari, daging sapi 180 ton per hari, sayur mayur 275 ton per hari, minyak goreng 380 ton per hari, telur 480 ton per hari, tepung terigu 834 ton per hari.
Selain itu dalam rangka pemberdayaan pedagang, PD Pasar Jaya turut memfasilitasi produsen dalam pendistribusian produknya ke Jakarta. Salah satunya dengan mengirimkan pedagang dari Jakarta ke produsen di luar daerah seperti Lampung, Tegal, Kalimantan, Brebes, dan daerah lainnya untuk kepentingan pendistribusian.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...