Status Awas Sungai Bengawan Solo
BOJONEGORO, SATUHARAPAN.COM - Banjir yang diakibatkan naiknya debit air di sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah sudah berstatus 'awas', seperti diumumkan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo.
Sedikitnya 1,730 warga di sejumlah desa di Kecamatan Kota dan Trucuk, Bojonegoro, Jawa Timur sudah mulai diungsikan Senin (8/4) kemarin.
Seperti dilansir ANTARA, Kabag Humas dan Prokol Pemkab Bojonegoro Machmuddin mengatakan bahwa jumlah pengungsi masih akan terus bertambah lantaran posko bencana kecamatan yang wilayahnya juga dilanda banjir Bengawan Solo masih belum melapor.
Ia menyebutkan bahwa ada 78 desa di kecamatan saat ini terendam luapan air Bengawan Solo, diantaranya adalah Kecamatan Kota, Trucuk, Dander, Kalitidu, Malo, Margomulyo, Ngraho, Kapas dan Kanor.
Berdasarkan pentauan sementara, tambahnya, air dari sungai terpanjang di Pulau Jawa itu telah merendam sebanyak 4.677 rumah.
Data di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro mencapai 15, 41 meter, Senin pukul 21.00 WIB.
"Banjir masih akan naik sebab Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi masih banjir dengan siaga III," jelas petugas posko UPT Pengelolaan Sumber daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro Totok.
Sementara ini, menurut Machmuddin, kerugian akibat banjir luapan Bengawan Solo di wilayahnya mencapai Rp 4,3 miliar dengan kerugian terbesar akibat rusaknya tanaman padi seluas 1.348 hektare yang terendam air banjir.
"Kerugian banjir luapan Bengawan Solo yang saat ini masih terjadi kemungkinan masih berkembang sebab belum semua posko bencana kecamatan melaporkan kondisi wilayahnya," katanya.
Selain merendam areal tanaman padi, tambahnya, banjir luapan sungai terpanjang di Jawa di wilayahnya itu juga merendam tanaman palawija seluas 222 hektare. "Kami minta warga di sepanjang Bengawan Solo meningkatkan kewaspadaan sebab ketinggian air banjir masih akan terus naik," jelasnya lagi.
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...