Stres dan Depresi
SATUHARAPAN.COM Siapa yang tidak pernah mengalami stres dan depresi? Semua orang sedikit banyak pernah berada di sana. Tekanan dalam hidup menyebabkan stres. Stres secukupnya membuat kita siaga. Namun, stres yang tidak teratasi dan berkepanjangan bermuara pada depresi. Pendulum depresi acap tidak mau berhenti pada titik rendah, maka ia pun mengayun tinggi, mania. Sebuah euforia, kegembiraan tiada tara dan semangat yang terbang tinggi, namun tak lazim.
Baru-baru ini saya mengalami depresi karena tidak dapat kembali pada jam biologis saya yang normal. Setelah bekerja 12 jam sehari, bahkan 15 jam pada akhir proyek, saya menghadiahi diri sendiri dengan menonton film Korea berdurasi 60 seri hampir nonstop. Lagi pula film ini pernah ditayangkan pada TV nasional, pada era saya masih menjadi hewan beban kantoran dan hanya dapat mengintipnya di sela-sela istirahat makan siang. Jadi, sekaranglah waktunya balas dendam!
Masalahnya proyek lain menanti, sementara saya makin erat memeluk selimut . Sebenarnya saya ini depresi atau malas, sih?
Teman saya berpendapat bahwa kemalasan dapat membuat orang menjadi depresi. Sebaliknya depresi dapat membuat orang menjadi malas. Lebih lanjut ia mengatakan sementara depresi sering membuat kita merasa ditinggalkan Tuhan, mania dapat terjadi karena kesombongan manusia yang merasa mampu dan tidak membutuhkan Tuhan. Wow!
Kitab suci menyatakan Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ia tetap peduli ketika kita merasa tidak membutuhkan-Nya. Salah satu bukti pemeliharaan Tuhan adalah sementara berbagai obat depresi dan mania menyembuhkan gejala yang satu dan menimbulkan gejala yang lain, makanan seimbang menenangkannya. Ketika kita tidak disembuhkan, kita dikuatkan. Ketika kita tidak sanggup lagi, Dia memegang lengan kita. Bahkan luka kita dapat menjadi alat yang berdaya guna ditangan-Nya.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...