Surat 21 Pemenang Nobel kepada PBB: Iran Menutupi Pandemi COVID-19
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Sekelompok penerima hadiah Nobel menulis surat yang dikirim ke Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan mengatakan bahwa penguasa Republik Islam Iran telah gagal mengambil langkah-langkah untuk menyebarkan virus corona baru (COVID-19) dan terlibat menutupi tentang penyakit mematikan itu
"Sebagai hasil dari kelambanan rezim, telah ada kekurang-seriusan dalam langkah-langkah pencegahan untuk mengendalikan dan menangkal penyebaran virus corona baru di Iran. Misalnya, menurut para ahli, pusat awal wabah virus, pusat kota Qom, tidak dikarantina, karena pertimbangan politik parokial rezim," kata surat yang ditulis 21 peraih Nobel dalam surat yang dikirim ke Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, seperti dikutip The Jerusalem Post.
Para pemenang Nobel itu menambahkan bahwa, "Kami meminta intervensi mendesak Anda dalam situasi yang sedang berlangsung di Iran, sebagai cara untuk mencegah perluasan lebih lanjut dari bencana ini. Kami meminta agar, dengan bantuan masyarakat internasional, semua petugas medis, sumber daya dan perawatan diambil dari kendali IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps/ Pasukan Garda Revolusi Islam), dan dialokasikan untuk upaya pengobatan dan pencegahan yang dapat menghentikan penyebaran lebih lanjut virus corona."
“Ada berbagai laporan yang menunjukkan bahwa kediktatoran ulama yang berkuasa di Iran telah menyembunyikan, mencegah aliran bebas informasi penting tentang penyebaran virus corona di negara itu.”
"Itu menutupi kebenaran untuk mendukung motif dan agendanya, termasuk niatnya untuk menarik sebanyak mungkin orang sehingga mereka menghadiri pemilihan parlemen yang palsu dan peringatan revolusi 1979, termasuk pawai jalanan," kata surat itu.
Peraih Nobel yang menandatangani surat itu berasal dari Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Norwegia. Para penanda tangan meliputi: Michael Rosbash (Hadiah Nobel Kedokteran 2017, AS), Joachim Frank (Hadiah Nobel Kimia 2017, AS), Oliver Hart (Hadiah Nobel Ekonomi 2016, AS), Paul Modrich (Hadiah Nobel Kimia 2015, AS), Randy Schekman (Hadiah Nobel Kedokteran 2013, AS), Arieh Warshel (Hadiah Nobel Kimia 2013, AS), David Wineland (Hadiah Nobel Fisika 2012, AS), dan Gerhard Ertl (Hadiah Nobel Kimia 2007, Jerman).
Iran termasuk salah satu pusat penyebaran virus corona baru di luar China, dengan total kematian akibat virus itu hingga Jumat (27/3) sebanyak 2.926 orang. Kianoush Jahanpur, juru bicara Satuan Tugas Nasional Virus Corona Iran, mengatakan jumlah total terinfeksi virus corona adalah 32.332 orang.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...