Suriah: Serangan Militer AS akan Memperkuat Al-Qaeda
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Suriah menyatakan bahwa serangan militer yang akan dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya justru akan memberi dukungan dan memperkuat kelompok Al-Qaeda dan organisasi afiliasinya.
Sementara itu Liga Arab dalam pertemuan di Kairo, Mesir, hari Minggu (1/9) memutuskan untuk meminta PBB mengambi langka untuk membuat Suriah jera menggunakan senjata kimia.
Deputi Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad, mengatakan bahwa setiap tindakan militer AS terhadap Suriah akan memebri “dukungan untuk al-Qaeda dan afiliasinya." Dia juga menyebutkan bahwa kelompok-kelompok yang didukung AS juga menggunakan senjata kimia, bukan oleh tentara Suriah.
Sebelumnya, pemerintah AS mengatakan memiliki bukti bahwa Damaskus telah menggunakan senjata kimia dari bahan gas saraf sarin dalam sebuah serangan mematikan pekan lalu. Dan Presiden AS, Barack Obama, berjanji mengambil tindakan hukuman bagi Suriah dengan meminta persetujuan dari kongres .
Sikap Liga Arab
"PBB dan masyarakat internasional dipanggil untuk memikul tanggung jawab mereka sesuai dengan Piagam PBB dan hukum internasional dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan," para menteri luar negeri anggota Liga Arab dalam pernyataan bersama, seusai pertemuan di Kairo.
Liga Arab juga menyebutkan bahwa rezim Suriah, Presiden Bashar al - Assad bertanggung jawab atas serangan pada 21 Agustus yang menewaskan ratusan orang.
Para menteri luar negeri itu juga mengatakan bahwa pihak yang melakukan serangan dengan senjata kimia itu harus diadili, karena melakukan "penjahat perang.”
Sebelumnya, Arab Saudi dan oposisi Suriah meminta anggota Liga untuk mendukung serangan militer AS di terhadap rezim pemerintah. Menlu Saudi, Saud al-Faisal mengatakan bahwa "menentang aksi internasional hanya mendorong rezim untuk meneruskan kejahatannya."
"Ini adalah waktu untuk meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab dan mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap rezim Suriah," kata al-Faisal.
Sementara itu, Ketua Koalisi Nasional Suriah, Ahmed al-Jarba, mengatakan dalam pertemuan itu bahwa "mesin perang" Assad harus dihentikan. "Saya di sini di hadapan Anda hari ini untuk menarik persaudaraan dan kemanusiaan Anda dan meminta Anda untuk mendukung operasi internasional terhadap mesin perang merusak," katan dia.
Koalisi opoisisi tersebut telah diakui oleh Liga Arab sebagai wakil Suriah menyusul pembatasan rezim Assad pada 2011. Namun beberapa anggota berpengaruh, termasuk Mesir, Irak, Lebanon, Tunisia dan Aljazair menyatakan menolak intervensi militer asing. (aljazeera.com / bbc.co.uk)
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...