Suriah Tuding Gencatan Senjata Dilanggar
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Suriah mengklaim kesepakatan gencatan senjata telah dilanggar tujuh kali dalam 24 jam terakhir oleh kemompok teroris (sebutan yang digunakan pemerintah terhadap kelompok pemberontak), berdasarkan laporan dan Pusat Koordinasi Militer Rusia di Suriah, seperti diberitakan kantor berita resmi Suriah, SANA, hari Kamis (23/6).
kesepakatan gencatan senjata di Suriah disepakati pada 27 Februari tahun ini. Namun kesepakatan itu tidak meliputi kelompok teroris seperti Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS), Jabath Al-Nusra, dan kelompok lain dalam daftar teroris yang dikeluarkan PBB.
Perdana Menteri Baru
Sementara itu, dilaporkan bahwa Presiden Bashar Al-Assad mengeluarkan keputusan mengangkat Imad Mohammad Deeb Khamis, sebagai perdana menteri dan memerintahkan untuk membentuk kabinet, hari Rabu (22/6).
Keputusan Al-Assad yang mengejutkan adalah dia menunjukk Khamis, yang sebelumnya Menteri Tenaga Listri Suriah sejak tahun 2011.
Khamis, menurut kantor berita resmi Suriah, SANA, lahir di sebuah Desa dekat Damaskus pada 1961, dan menurut kantor berita resmi Suriah, dia memiliki gelar di bidang teknik listrik dan gelar master dalam energi dari Universitas Damaskus.
Khamis pernah menduduki beberapa pos administrasi di bidang ketenaga-listrikan. Dia menjadi anggota Partai Sosialis Baath-Arab, partai Al-Assad, sejak tahun 1977. Dia pernah menjadi anggota pimpinan daerah partai pada tahun 2013.
Kabinet yang akan dibentuk Khamis berdasarkan hasil pemilihan parlemen April lalu, sebuah pemilihan umum yang ditolak oleh kelompok oposisi dan dianggap lelucon oleh dunia internasional.
Pemilu itu adalah yang pertama sejak Suriah dilanda perang saudara yang dimulai 2011, ketika demonstrasi yang menetang pemerintah direspons dengan kekerasan.
Perang di Suriah menjadi semakin brutal dan kompleks dengan kehadiran kelompok ekstremis Islam Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) yang mendeklarasikan kekhalifaan di wilayah Irak dan Suriah.
Perang saudara di Suriah telah menewaskan setidaknya 270.000 orang, menurut catatan PBB, dan menyebabkan jutaan rakyat Suriah menjadi pengungsi di berbagai negara.
Upaya perundingan yang disponsori PBB untuk menghentikan perang Suriah telah gagal beberapa kali, karena perbedaan pandangan yang tajam tentang badan pemerintahan transisi dan nasin Al-Assad.
Victor Wembanyama Buat Rekor Langka di NBA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Victor Wembanyama kembali mencuri perhatian dunia basket dengan mencatatk...