Survei Cagub DKI: Sandiaga Adhyaksa Tak Muncul, Jokowi Ada
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dua sosok yang ramai diperbincangkan publik bakal menjadi pesaing Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, Sandiaga Uno dan Adhyaksa Dault, tidak muncul dalam survei yang disampaikan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), hari Rabu (14/10).
Namun, dari sejumlah sosok yang disebutkan, terdapat nama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dengan dukungan suara sebesar 0,9 persen dari total 631 orang responden.
Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, menjelaskan kemungkinan hal tersebut terjadi karena survei dilakukan pada akhir bulan Agustus 2015, ketika nama Sandiaga Uno dan Adhyaksa Dault belum banyak diperbincangkan publik.
"Bukan kami yang tidak mencantumkan nama seperti Adhyaksa Dault. Tetapi kedua nama itu tidak disebut oleh responden kita," ujar Djayadi dalam diskusi 'Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1', di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hari Rabu (14/10).
Nama Sandiaga Uno pertama kali dikabarkan bakal maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 pada awal September 2015. Sementara nama Adhyaksa Dault muncul dan mendeklarasikan diri maju sebagai bakal calon gubernur DKI periode 2017-2022 pada akhir bulan September 2015.
Djayadi mengatakan pertanyaan yang disampaikan kepada responden mereka memang merupakan pertanyaan spontan. Mereka hanya diberi pertanyaan mengenai tokoh yang menjadi pilihan mereka jika Pilkada DKI digelar tahun 2015 ini. SMRC pun tidak memberikan daftar nama calon kepada responden.
Sehingga, kata Djayadi, nama-nama yang muncul merupakan nama yang terlintas dalam pikiran para responden. Sementara itu, nama-nama yang tidak pernah disebut akan maju dalam Pilkada DKI justru muncul dalam survei SMRC ini. Meskipun, presentasenya jauh di bawah Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang mendapat suara 23,5 persen.
Nama-nama lain hanya mendapatkan suara sekitar 0,1 persen hingga 3 persen saja. Para sebagai pesaing Ahok itu adalah Ridwan Kamil, Fauzi Bowo, Tri Rismaharini, Tantowi Yahya, Abraham Lunggana, dan Anis Matta.
Nama-nama lain yang muncul dan mendapat presentase di bawah 0,3 persen adalah Sutiyoso, Nachrowi Ramli, Djarot Syaiful Hidayat, AM Fatwa, Din Syamsudin, Dahlan Iskan, Fahira Idris, dan Amien Rais.
Beberapa responden juga menyebutkan nema Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, Hidayat Nur Wahid, Rieke Dyah Pitaloka, Dede Yusuf, Hary Tanoesodibjo, Prabowo Subianto, Biem Benjamin, M Taufik, dan Adang Darojatun. Namun, nama-nama terakhir ini hanya meraup dukungan sebesar 0,1 persen.
Berdasarkan survei itu, Ahok mendapatkan dukungan masyarakat Jakarta sebesar 23,5 persen. Urutan kedua diduduki Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang hanya mendapatkan presentase 3,0 persen. Pada urutan ketiga, ditempati mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, dengan presentase 2,1 persen. Sementara, sekitar 63 persen belum menentukan pilihannya.
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...