Survei: Mayoritas Penduduk Negara Muslim Membenci ISIS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Walaupun kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS mengklaim diri sebagai penerus kekhalifahan Islam di muka bumi, ternyata mayoritas penduduk di negara berpenduduk mayoritas Islam atau negara yang jumlah penduduk Muslimnya cukup signifikan, menyatakan tidak mendukung atau tidak menyukai bahkan membenci kelompok itu.
Dari 11 negara yang disurvei, hanya di Pakistan mayoritas penduduk yang tidak memberi opini tentang ISIS.
Ini merupakan hasil survei terbaru dari Pew Research Center, sebuah lembaga tangki pemikir nonpartisan di AS, yang secara teratur melakukan survei tentang isu-isu strategis kemasyarakatan.
Survei Pew Research terbaru yang dilansir pada 17 November, dilakukan terhadap penduduk di 11 negara yang penduduknya mayoritas atau paling tidak berjumlah signifikan beragama Islam. Survei ini, sebagaimana dapat juga dilihat di laman resminya, dilakukan sebagai bagian dari jajak pendapat global tahunan yang dilangsungkan pada April dan Mei tahun ini.
Menurut hasil survei, tidak ada satu pun negara yang disurvei yang lebih dari 15 persen dari total penduduknya menyukai ISIS. Semuanya di bawah itu, kecuali di Nigeria. Bahkan di negara-negara yang penduduknya cenderung berlatar belakang agama yang beragam, porsi penduduk yang membenci ISIS sangat besar, mencapai 100 persen.
Di Lebanon sebagai contoh, negara yang menjadi sasaran terbaru pengeboman ISIS. Hampir semua orang di negara ini memiliki pendapat yang tidak positif tentang ISIS. Bahkan 99 persen penduduk yang menjawab pertanyaan menyatakan sangat tidak menyukai ISIS. Sisanya menjawab tidak tahu.
Ketidaksukaan terhadap ISIS di Lebanon datang dari semua kelompok agama. Kalangan Islam Sunni 98 persen menyatakan tidak suka kepada ISIS, sisanya menjawab tidak tahu. Sementara kalangan Muslim Syiah dan Kristen masing-masing 100 persen menyatakan tidak menyukai ISIS.
Selain di Lebanon, mayoritas penduduk yang tidak menyukai ISIS juga ditemukan di Yordania (94 persen) dan Israel (97 persen). Di Israel sendiri, 91 persen orang Arab Israel menyatakan tidak suka terhadap ISIS. Di wilayah Palestina, jmayoritas penduduk tidak menyukai ISIS, yakni penduduk yang bermukim di jalur Gaza (92 persen) dan Tepi Barat (79 persen).
Di Indonesia, Turki, Nigeria, Burkina Faso, Malaysia dan Senegal, enam dari tiap sepuluh penduduk menyatakan tidak menyukai ISIS, alias 60 persen. Lebih terperinci, di Indonesia 71 persen penduduk menyatakan sangat tidak suka kepada ISIS, 4 persen mnyatakan suka, dan sisanya tidak tahu.
Di Nigeria, jumlah penduduk yang menyukai ISIS agak lebih tinggi dibanding di negara lain. Sebanyak 14 persen penduduk menyatakan opini yang menguntungkan ISIS. Sedangkan 20 persen menjawab tidak tahu.
Hanya saja, pandangan warga Nigeria menjadi sangat berbeda bila digolongkan berdasarkan afiliasi keagamaan. Sebanyak 71 persen penduduk Kristen Nigeria memandang negatif ISIS, sedangkan warga Muslim Nigeria yang berpandangan negatif terhadap ISIS 61 persen.
Yang agak menyimpang adalah Pakistan. Yang membenci ISIS hanya 28 persen dari penduduk. Namun sisanya, justru tidak memberikan pendapat tentang kelompok ISIS.
Survei ini tidak meminta pendapat dari negara-negara Barat. Namun, Pew Research Center memiliki survei lain, yang menemukan bahwa 71 persen dari yang disurvei menyatakan sangat prihatin terhadap ancaman ISIS. Di negara lain, kekhawatiran seperti ini juga cukup besar, termasuk di Spanyol (71 persen), Jerman (70 persen), Italia (69 persen) dan AS (68 persen).
Kekhawatiran umum tentang ekstremisme Islam telah berkembang di banyak negara Barat dan negara dengan mayoritas Muslim yang disurvei sejak awal dekade ini. Dan sebagai reaksi terhadap ancaman ini, ada dukungan luas bagi tindakan militer AS terhadap ISIS di Irak dan. Sebagian besar negara yang disurvei mendukung aksi militer AS terhadap ISIS, termasuk mayoritas penduduk Israel (84 persen), Prancis (81 persen), Amerika Serikat ( 80 persen), Lebanon (78 persen), Yordania (77 persen), Inggris (66 persen) dan Jerman (62 persen).
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...