Swaziland Bebaskan Aktivis Oposisi dari Tahanan
MBABANE, SWAZILAND – Seorang hakim Pengadilan Tinggi Swaziland Senin (5/5) membebaskan dengan jaminan tujuh aktivis oposisi yang ditangkap bulan lalu. Mereka ditahan di tengah persidangan wartawan yang dituduh menerbitkan artikel kritis terhadap pemerintahan Raja Mswati III.
Dua pejabat senior dan para anggota Gerakan Demokratik Bersatu Rakyat (PUDEMO)—organisasi terlarang—ditahan setelah bentrok dengan polisi di luar pengadilan pada 23 April.
Mereka dituduh melawan hukum, meminta dukungan kepada kelompok "gerilyawan" dengan meneriakkan slogan-slogan, dan memakai kaos serta baret yang dilarang partai.
Mereka juga dituduh menghasut supaya masyarakat tidak puas terhadap peradilan di Swaziland. Negara ini adalah monarki absolut terakhir di Afrika.
Kelompok ini dibebaskan dengan tiap orang membayar uang jaminan 15.000 Emalangeni (1,424 dolar AS) masing-masing.
Para aktivis memprotes persidangan kolumnis Thulani Maseko dan Bheki Makhubu, editor majalah The Nation, karena artikel kritis terhadap pemerintah dan pelanggaran pengadilan. Lalu, para pemrotes ini didakwa melakukan penghinaan pengadilan.
Masko dan Makhubu ditangkap pada Maret, dibebaskan dan kemudian ditahan kembali bulan lalu dan hingga kini masih ditahan. Sementara pemimpin PUDEMO Mario Masuku ditahan Kamis setelah berpidato pada unjuk rasa Hari Mei di Mbabane.
Dia ditahan bersama aktivis lain Maxwell Dlamini, sekretaris jenderal Kongres Pemuda Swaziland (SWAYOCO).
Permintaan jaminan mereka akan didengar pada persidangan Selasa. Partai-partai politik telah dilarang di kerajaan pegunungan kecil Swaziland itu selama beberapa dekade dan media beroperasi di bawah kondisi yang ketat, dilarang mengkritik Mswati dan pemerintahannya. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...